Pasokan Beras di Perum Bulog Sub Divre Probolinggo Menurun

Stok beras di gudang dolog Klaseman menurun.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Datangnya musim kemarau beberapa bulan belakangan, memiliki pengaruh terhadap hasil pertanian. Hal ini juga berpengaruh pada pasokan beras di Perum Bulog. Tak tanggung-tanggung terjadi penurunan stok beras hingga mencapai 90 persen dibandingkan saat panen raya.

Pimpinan Perum Bulog Sub Divre Probolinggo, Krisna Murtiyanto, Rabu (14/10) mengatakan, pada saat panen raya pasokan gabah dan beras yang masuk ke gudang Bulog mencapai 150 sampai 200 ton per hari. “Panen raya terjadi pada April-Mei, pasokan cukup melimpah. Namun sejak Juni hingga saat ini, rata-rata pasokan hanya 10 sampai 20 persen,” ujarnya.

Stok beras yang ada dalam gudang yang tersebar di Kabupaten dan Kota Probolinggo, serta Kabupaten Lumajang saat ini mencapai 17.126 ton. Dengan rata-rata penyaluran per bulan rata-rata 1.500 sampai 1.700 ton per bulan.

“Bulog Sub Divre Probolinggo membawahi tiga wilayah dengan rata-rata penyaluran yang ada. Kami prediksikan stok beras yang ada dapat menjaga ketahanan pangan sampai dengan 10 bulan ke depan,” terangnya.

Menurutnya, dari tiga wilayah tersebut, sementara ini tidak ada wilayah yang permintaan beras cukup tinggi. Sehingga stok beras yang ada dalam gudang dapat disalurkan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan masing-masing wilayah.

Agar stok dalam gudang tidak menipis, Bulog tetap berupaya untuk menambah stok beras dengan terus memasok gabah dan beras hasil panen masyarakat. Dengan memaksimalkan petugas yang sudah tersebar di lapangan untuk mencari dan membeli hasil panen. “Kami telah memiliki petugas di lapangan. Mereka mencari gabah dan beras hingga pelosok desa yang warganya banyak menanam padi. Hasil pencarian ini akan disimpan dalam gudang bulog,” ujar Krisna.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo terus mengejar target areal tanam padi tahun ini. Hingga Agustus 2020, realisasi areal tanam masih kurang 19.000 hektare. Karenanya, DKPP akan memaksimalkan bantuan benih kepada petani.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Kabupaten Probolinggo Didik Tulus Prasetyo mengatakan, tahun ini target areal tanam padi seluas 58 ribu hektare dengan realisasi seluas 39 ribu hektare. “Untuk menjaga ketahanan pangan, yang berasumsi melalui realisasi areal tanam padi harus terus dikejar,” ujarnya.

Berbagai upaya dilakukan demi tercapainya target yang telah ditetapkan Pemprov Jawa Timur. Salah satunya dengan memberikan bantuan benih padi kepada petani. Sejauh ini seluas 500 hektar areal tanam padi telah diberikan bantuan bibit dari pemrov. Serta, sebanyak 12.445 hektare lahan yang diberikan benih bantuan dari Pemerintah Pusat. “Agar areal tanam tetap stabil, perlu diberikan bantuan benih padi. Bantuan benih dari provinsi sudah tersalurkan. Untuk bantuan dari pusat, menyesuaikan kebutuhan, “jelas Didik.

Didik mengaku, juga melakukan pemetaan wilayah potensi tanam padi di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo. Ada beberapa wilayah yang didukung tulang penghasil padi. Di lain pihak, Kecamatan Gading, Pajarakan, Gending, dan Dringu. “Semua kecamatan dapat ditanami padi, namun kualitas dan kuantitasnya tidak sama. Wilayah yang hasilnya bagus, lebih kami optimalkan agar target areal tanam tercapai, “katanya.

Pendekatan kepada petani melalui sosialisasi masih dilakukan. Upaya ini dilakukan bertujuan agar petani tidak serta-merta mengubah komoditas tanamnya. Sebab, ini berkaitan dengan hasil pertanian dan setiap daerah memiliki keunggulan. “Daerah yang hasil panen padinya baik, petani setempat kami berikan pengertian agar tetap menanam tanaman yang sama,” ujarnya.

Hujan telah mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Probolinggo. Hal ini disambut baik para petani yang hendak menanam padi. Kondisi ini juga tidak disia-siakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, untuk mengejar target luas areal tanam padi.

Karenanya, DKPP siap menyalurkan 31.250 kilogram bantuan benih padi kepada petani. “Hujan turun di berapa wilayah. Ini baik untuk menanam padi, karena air dapat terpenuhi. Ada benih padi bantuan dari pusat sebanyak 31.250 kilogram akan disalurkan minggu ini,” tutur Didik Tulus Prasetyo.

Benih padi itu merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat. Bantuan ini akan disalurkan untuk mengejar target luas areal tanam padi yang saat ini masih belum tercapai. Serta, agar produktivitas padi dapat terus stabil, sehingga dapat menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.

“Sampai saat ini bantuan benih yang berasal dari Provinsi Jawa Timur sudah tersalurkan 16.000 kilogram dan ditanam lahan seluas 640 hektare. Sedangkan, benih padi bantuan dari Pusat sudah tersalur 279.875 kilogram dan seluas 11.195 hektare,” jelasnya.

Didik mengatakan, pihaknya tengah memetakan wilayah penyaluran benih padi. Khususnya, wilayah yang potensial ditanami padi. Sehingga, tidak hanya target luas areal tanam padi yang akan tercapai, tetapi hasil panen yang melimpah turut menjadi perhatian untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. “Benih segera kami salurkan agar petani bisa segera menanam,” paparnya.

Diketahui, capaian luas areal tanam padi di Kabupaten Probolinggo, masih jauh dari target. Dari target seluas 58.000 hektare, sejauh ini masih kurang 17.000 hektare. Karenanya, kekurangan capaian target ini terus dikejar secara maksimal pada sisa bulan berjalan, tambahnya.(Wap)

Tags: