Passing Grade Tinggi, Banyak Guru Tak Lolos Tes Kompetensi PPPK

Ribuan guru di Kab Probolinggo ikut tes PPPK. [wiwit agus pribadi]

Kuota PPPK 3.272 Diikut 2.764 Peserta
Probolingo, Bhirawa
Sebanyak 2.764 guru di Kabupaten Probolinggo yang lolos seleksi administrasi seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka ini para guru yang berstatus honorer dan memiliki SK Bupati. Sejak Senin lalu (13/9) mengikuti tes uji kompetensi PPPK formasi guru. Ribuan peserta itu dibagi dua gelombang dan terpisah di empat tempat. Hal ini dilakukan untuk memastikan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes).
Empat tempat pelaksanaan tes uji kompetensi PPPK formasi guru itu, di SMKN 1 Kraksaan dengan jumlah 800 peserta; SMKN 2 Kraksaan sebanyak 800 orang; SMAN 1 Dringu sebanyak 420 orang dan SMAN 1 Tongas sebanyak 480 orang. Tiap lembaga sekolah, tersedia tiga ruang kelas yang digunakan untuk pelaksanaan ujian, masing-masing ruang kelas diisi oleh 140 peserta.
“Uji kompetensi PPPK formasi guru menerapkan Prokes ketat. Karena jumlah yang banyak, jadi tes uji kompetensi dibuat dua gelombang. Pagi dan siang. Mereka dijadwal dalam seminggu,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, Minggu (19/9).
Fathur menerangkan, kuota yang dibutuhkan sebagai PPPK formasi guru di Kabupaten Probolinggo sebanyak 3.272 orang. Sementara, peserta yang lolos seleksi adminitrasi hanya 2.764 orang. Namun, diharapkan para peserta harus mengikuti persyaratan yang sudah ditentukan dan melaksanakan uji kompetensi sebaik mungkin.
Sementara itu, Plt Bupati Probolinggo, HA Timbul Prihanjoko mengatakan, para peserta untuk dapatnya mengikuti ujian PPPK dari awal hingga akhir sesuai ketentuan. Ini kesempatan bagi peserta dan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam mengikuti uji kompetensi.
“Rekrutmen guru melalui skema PPPK dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Nantinya diharapkan dapat mendorong produktivitas dengan SDM yang memiliki kualifikasi, kompetensi dan kinerja baik. Ikuti tes sebaik mungkin. Jangan percaya dengan oknum yang menawarkan bisa meloloskan seleksi PPPK,” tuturnya.
Diperkirakan ribuan guru honorer di Kabupaten Probolinggo tidak lolos tes uji kompetensi PPPK. Nilai hasil tes PPPK, masih jauh di bawah passing grade yang telah ditentukan. Para guru honorer Kabupaten setempat berharap ada kebijakan passing grade untuk diturunkan.
Di Kabupaten Probolinggo, ada 2.764 guru yang ikut tes uji kompetensi PPPK. Ada tiga tes yang harus dilalui peserta PPPK. Mulai teknis, Manageral sosial cultural dan wawancara. Nah, passing grade paling tinggi ada di tes teknis, dengan nilai 320 untuk peserta PPPK usia 35 tahun ke bawah. Sedangkan peserta usia 35 tahun ke bawah, passing grade 300. Sudah mengikuti tes uji kompetensi PPPK semua. Tapi tidak lolos, karena nilainya jauh di bawah passing grade,” kata salah satu guru.
Pria itu mengaku, passing grade terlalu tinggi. Peserta banyak yang nilai teknis di bawah 300, seperti 240 atau 270. Pihaknya berharap, ada kebijakan passing grade diturunkan. Paling tidak, memberikan kebijakan khusus bagi peserta yang sudah mengabdi 10 tahun ke atas.
“Kalau peserta yang sudah memiliki sertifikasi guru, kemungkinan besar lolos. Karena sudah dapat poin 100, sebelum tes. Tapi yang memiliki sertifikasi guru, hanya sebagian kecil guru honorer,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, membenarkan adanya informasi banyak guru peserta PPPK yang nilainya jauh di bawah passing grade. Namun, untuk kepastian hasil lolos tidaknya, masih belum diumumkan.
“Diharap, jika banyak peserta nilainya di bawah passing grade, ada kebijakan yang memudahkan. Misalnya passing grade diturunkan. Sehingga, banyak peserta yang lolos. Namun, jika tidak ada kebijakan itu, masih ada kesempatan kedua dan ketiga untuk daftar PPPK kembali. Saya mendorong ada semacam pembelajaran intensif bagi peserta PPPK yang difasilitasi baik oleh tingkat K3S jenjang SD maupun Sub Rayon di jenjang SMP. Dengan harapan, nilainya tinggi,” tandasnya. [wap]

Tags: