Pasti, All Europe Final

Semi final Piala Dunia sepakbola, bagai mengulang kejuaraan tahun 2006 lalu, seluruhnya diborong timnas negara Eropa. Babak “hidup-mati” (16 besar dan delapan besar), seolah sangat cepat berlalu. Kini hanya menyisakan 4 timnas terbaik, seolah-olah menunjukkan ke-ekonomi-an negara-negara pecinta bola. Harus diakui, negara-negara Eropa masih sebagai yang paling “gibol” (gila bola). Juta-an euro (trilyunan rupiah) dibelanjakan di Eropa untuk gelaran sepakbola.
Timnas tersisa pada babak semi final, menampilkan Perancis, Belgia, Rusia, dan Inggris. Semakin sedikit gol tercipta, tetapi pertandingan nampak makin berkualitas secara individual maupun tim. Dua gol kemenangan Perancis pada laga di stadion Nizhny Novgorod (Moskow), menyingkirkan Uruguay. Gol dicetak oleh Raphael Varane (pemain Real Madrid FC,), dan Antoine Griezmann (pemain Atletico Madrid). Griezmann, telah dua kali tampil dalam Piala Dunia.
Sedangkan kemenangan Belgia, diciptakan melalui gol pemain Manchester City (Kevin de Bruyne), dan gol bunuh diri Fernandinho. Brasil hanya memperkcil kekalahan melalui satu gol balasan oleh Renato Augusto. Dua timnas “wakil” Amerika Latin, gagal masuk semi final. Ingggris baju ke babak empat besar setelah menundukkan Swedia dengan dua gol (melalui heading) tanpa balas. Gol disundul oleh Harry Maguire, dan Dele Alli.
Sedangkan Rusia (tuan rumah), ditundukkan secara dramatik oleh Kroasia, melalui adu penalti, di stadion Fisht Olympic Sochi. Pertandingan berjalan dramatik, dengan skor akhir 1-1. Pada perpanjangan waktu, masing-masing menambah satu gol, berakhir 2-2. Adu penalti, Kroasia memasukkan 4 gol, diakhiri gol Rakitic (pemain Barcelona FC). Sedangkan Rusia menyarangkan 3 gol ke gawang Kroasia yang dijaga Danijel Subasic (kiper Monaco).
Berdasar catatan sejarah ke-prestasi-an Piala Dunia, Krosia memiliki rekor lebih baik. Rusia belum pernah lolos sampai babak 8 besar. Selalu kandas pada babak awal (32 besar). Sedangkan Kroasia, sudah pernah mencicipi berlaga di babak semi final. Dua puluh tahun lalu, pada Piala Dunia ke-15, timnas Kroasia gagal melaju ke final. Dikalahkan Perancis dengan skor 2-1, tetapi berhasil merebut peringkat ketiga, mengalahkan Belanda (dengan skor 2-1).
Pada babak semi final, Perancis akan menghadapi Belgia, di stadion Krestovsky, Saint Petersburg. Serta Inggris akan menghadapi Kroasia, di stadion Luzhniki, Moskow. Tiada yang berani memastikan Inggris maupun Perancis yang akan maju ke babak final. Bahkan tahayul berupa gurita “peramal” (pada Piala Dunia di Afrika Selatan (tahun 2010), tidak berani ditampilkan.
Nampaknya Piala Dunia ke-21 kini, banyak kejutan. Antaralain tersingkirnya Jerman pada babak 16 besar. Nasib serupa dialami Argentina, Spanyol, dan Brasil. Bahan Italia, tidak bisa terbang ke Rusia, tidak lolos kualifikasi. Padahal Italia merupakan negara peringkat kedua “pemborong” gelar juara Piala Dunia empat kali. Jerman juga empat kali juara.
Peringkat pertama “pemborong” piala juara dunia diperoleh Brasil, sebanyak lima kali. Argentina pernah juara piala dua kali, Serta Spanyol pernah sekali. Maka rakyat Rusia tidak perlu meratapi kegagalan timnas-nya masuk semi final. Rusia, sudah peringkat kelima. Lebih lagi, Rusia dianggap sukses (sangat memuaskan) menjadi tuan rumah. Termasuk sukses ke-ekonomi-an.
Ongkos penyelenggaraan Piala Dunia 2018, ditaksir mencapai Rp 185,56 trilyun. Tetapi biaya ini sudah impas tertutupi harga tiket pada 64 pertandingan, plus perolehan iklan, dan hak tayang. Selebihnya, Rusia masih menerima penghasilan dari belanja suporter manca negara. Terutama melalui sewa hotel, dan belanja cinderamata. Andai Indonesia “berani” menjadi penyelenggara piala dunia? Toh prestasi bukan syarat menjadi tuan rumah.

——— 000 ———

Rate this article!
Pasti, All Europe Final,5 / 5 ( 1votes )
Tags: