Pastikan Kesiapan Vaksinasi, Forpimda Bondowoso Lakukan Skrining Vaksin

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah saat akan melakukan skiring vaksin Covid-19 di RSUD Koesnadi Bondowoso. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Untuk memastikan kesiapan kondisi calon penerima vaksin Covid-19 Sinovac. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bondowoso bersama tokoh agama (Toga) melakukan skrining vaksinasi covid-19, di Aula RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr. H. Koesnadi, Rabu (27/1).

Hal ini menyusul setelah ribuan dosis vaksin Covid-19 Sinovac yang tiba di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada Selasa (26/1) kemarin sekitar pukul 01.00 WIB. Dimama hal itu merupakan penerimaan termin pertama untuk kota tape ini, yakni sebanyak 2.400 dosis vaksin sinovac.

Informasi dihimpun, ribuan vaksin sinovac tersebut akan diperuntukkan bagi 1.200 sasaran. Dimana pada setiap sasaran akan meneriama dua kali suntikan.

Pada kesempatan ini, Forpimda yang diskirining diantaranya Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz, Dandim 0822 Letkol Kav. Widi Widayat, Wakil Ketua DPRD Sinung Sudrajat dan Ketua MUI KH Asy’ari Pasha serta dari pihak eksekutif diwakili oleh Wabup Irwan Bachtiar Rachmat. Meski tidak menjalani skrining, namun pihak RSUD Koesnadi memastikan jika Wabup siap untuk divaksin.

Dalam proses screening vaksin Covid-19 Sinovac itu rombongan forpimda menjawab 16 pertanyaan dari petugas, sebelum proses vaksinasi dilakukan.

Plt Direktur RSUD dr Koesnadi Bondowoso, Yus Priyatna menjelaskan, bahwa dalam skrining vaksin Covid-19 ada beberapa tahapan yang dilakukan. Yakni diantaranya pendaftaran atau verifikasi dan skrining. Baru setelah itu proses vaksinasi.

“Proses skirining itu menjawab 16 pertanyaan dari Dinas Kesehatan. Ditanyakan mulai dari riwayat penyakit, apakah pernah terpapar Covid-19 dan sebagainya,” jelasnya.

Lanjutnya dr Yus Priyatna mengatakan, dalam proses skrining itu, calon penerima diperiksa kondisi tubuhnya, untuk mengetahui riwayat penyakit, misal pernah terpapar covid-19. Yang mana dalam proses skrining itu bisa diketahui layak dan tidaknya seseorang untuk disuntik divaksin.

“Selain proses screning, calon penerima vaksin juga diperiksa tekanan darahnya, dan denyut nadi. Misal tekanan darahnya terlalu tinggi maka proses vaksinasinya ditunda,”ujarnya.

dr Yus menerangkan terkait petunjuk penyuntikan Vaksin Sinovac, yakni apabila calon penerima demam atau suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius maka vaksinasi ditunda. Namun kemudian bisa dilakukan setelah demamnya sembuh. Itu pun juga dibuktikan bahwa dia tidak menderita Covid-19, kemudian dilakukan skrining ulang.

“Apabila tekanan darah di atas 140/90 maka calon penerima tidak boleh diberikan vaksin,”urainya.

Adapun proses vaksinasi di Bondowoso akan dilaksanakan pada Senin, (1/2/2021) di RSUD Koesnadi setempat. Dimana untuk tahap awal proses vaksinasi akan diberikan pada sepuluh orang dari Forkopimda.

“Kalau dari eksekutif, pak Wabup yang akan divaksin pertama kali. Karena bapak Bupati terkendala faktor usai, bukan sasaran vaksinasi. Untuk Senin pak Wabup kalau vaksin bisa langsung, rekam medis beliau baik karena berobat rutin ke RSUD,” terangnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Sinung Sudrajat mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Bondowoso telah siap untuk melaksanakan vaksinasi dengan prosedur tetap yakni sesuai arahan pemerintah.

“Ya, Senin kita lakukan vaksinasi. Jam 09:00 Wib, disini (aula RSUD Koesnadi -red),” kata Politis PDI Perjuangan itu.

Sinung pun menghimbau, agar masyarakat Bondowoso, utamanya yang belum pernah terpapar covid-19, wajib untuk di vaksin. Semakin banyak yang di vaksin, kemungkinan besar virus corona ini bisa dihambat penyebaran.

“Vaksin ini aman, untuk menjaga kita, keluarga kita, dan orang-orang terdekat kita,”terangnya.

Ditempat yang sama, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Bondowoso, KH Asyari Fasya, mengaku jika pihaknya mendukung proses vaksinasi. Bahkan kata dia, bila mengacu pada keputusan dari MUI Pusat, bahwa vaksin ini suci dan halal.

“Sesuia keputusan MUI bahwa ini adalah suci dan halal. Oleh karenanya saya mendukung proses vaksin ini. Jangan pernah takut, vaksin ini suci dan halal,”tandasnya. [san]

Tags: