Pastikan Kondisi Mahasiswa Unesa Sehat

Nathania Suseno bersama sebelas mahasiswa Unesa sebelum kasus Coronavirus mencuat.

Dampak Sebaran Corona Virus
Surabaya, Bhirawa
Menyebarnya Virus Corona membuat Tiongkok memblokade akses di dua kota, yakni Wuhan dan Huanggang. Sejumlah akses publik ditutup. Aktivitas perkuliahan, transportasi publik termasuk bandara dan kereta hingga supermarket terhenti.
Hal itu turut dialami 12 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang tengah menempuh study di Wuhan. Mereka merupakan penerima beasiswa bahasa Mandarin di Central China Normal University, Wuhan. Rinciannya, sembilan mahasiswa S1 dan tiga mahasiswa S2. Mereka terisolasi dan aktivitasnya dibatasi.
Rektor Unesa, Prof Nurhasan memastikan ke-12 mahasiswa nya dalam kondisi sehat dan tidak terinfeksi virus corona. Kendati begitu mereka terisolir di asrama kampus setempat.
“Alhamdulillah, mereka semua dalam kondisi sehat. Kami terus memantau kondisi mereka. Mereka juga tidak boleh keluar dari asrama untuk keselamatan dan keamanan kesehatan mereka,” kata Rektor Unesa Prof Nurhasan dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (26/1).
Di kampus setempat, lanjut Nurhasan, ada alat pengukur suhu di setiap asrama dan ada pengecekan khusus setiap malm
“Selain itu ada pendamping untuk setiap lantai pada tiap dormitory (asrama). Jadi sudah cukup menjaga, meskipun kenyamanannya berkurang,” katanya,
Dengan adanya kasus virus corona di Wuhan, Kantor Urusan International (KUI) Unesa telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak terkait seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China untuk memantau kondisi mahasiswanya.
“Intinya Unesa selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak terkait, seperti KBRI dan dengan mahasiswa di sana untuk memastikan kondisi mereka benar-benar baik,” tuturnya.
Di samping, ia juga meminta agar mahasiswa tetap tenang dan menjaga kesehatan mereka. Pasalnya, dari komunikasi yang dilakukan oleh pihaknya, empat mahasiswa beasiswa satu semester Bahasa Mandarin mengeluhkan bahwa beasiswanya terbatas hingga tanggal 2 Februari dan batas tinggal di Wuhan habis.
“Kondisi disana belum kondusif. Saya minta mereka untuk tenang. Kampus akan membantu tambahan beasiswa dan segala sesuatunya,” tuturnya.
Pihaknya juga terus berkomunikasi dgn Gubernur Jatim Untuk melaporkan kondisi 12 mahasiswanya.
Terpisah, dihubungi Bhirawa melalui WhatsApp, Mahasiswi jurusan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni Unesa, Nathania Suseno mengatakan sejak tanggal 23 Januari ia bersama sebelas mahasiswa Unesa lainnya harus terisolir di dormitory kampus. Ia mengungkapkan sebagai salah satu bentuk antisipasi pihak kampus memberikan masker gratis dan thermometer dan rajin cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
“Saat ini perkuliahan diliburkan berkaitan dengan tahun baru China dan libur akhir semester. Tapi kita juga instens berkomunikasi antar mahasiswa untuk bekerjasama dan mengabari info terkini,” ujar dia.
Diakui mahasiswa angkatan 2017 ini, munculnya kasus ini juga menghambat aktivitas mahasiswa. Kendati begitu menurutnya hal ini demi kesehatan.
“Aktivitas sekarang kurang berjalan lancar, karena banyak toko toko tutup ataupun hanya buka di jam jam tertentu, ini karena berhubungan libur panjang dan tahun baru China. Dan pihak kampus mengatakan pada kami sebaiknya untuk menghindari tempat-tempat yang penuh keramaian,” pungkasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Wuhan per tanggal 25 Januari pukul 15.20 waktu setempat total mahasiswa dan WNI di provinsi Hubei sekitar 247 orang. Dengan rincian, Wuhan 96 orang, Xianing 56 orang, Huangshi 56 orang, Jingzhou 19 orang, Xianyang 8 orang, Enshi 10 orang dan Shiyan 2 orang
Sementara itu, Kasus Corona yang terjadi di China juga menjadi perhatian khusus Universitas Airlangga (Unair). Pasalnya puluhan orang dinyatakan meninggal dunia karena terjangkit virus tersebut. Di lain sisi, virus itu juga belum ditemukan obatnya.
Menyikapi hal tersebut, Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih menuturkan jika Unair telah menyiapkan tim untuk mewaspadai terus perkembangan penyebaran penyakit corona. Pihaknya juga siap melakukan upaya pendampingan bagi pasien suspect virus corona melalui RS Unair.
“Unair juga telah melakukan sosialisasi dengan menyebarkan informasi terkait virus corona,” pungkasnya. [ina]

Tags: