Pastikan Warga Hirup Udara Sehat, DLH Kota Batu Uji Kualitas Udara

Kepala DLH, Aries Setyawan (pakai rompi) terlihat terlibat dialog dengan anggota DPRD Batu di kawasan Hutan Kota Bondas.

Kota Batu,Bhirawa
Di bulan Maret ini, Pemkot Batu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mulai melakukan pengukuran dan uji kualitas udara di Kota ini. Dengan pemantauan udara ini diharapkan bisa menyimpulkan kondisi kualitas udara di Kota Batu dalam bentuk indeks kualitas udara (IKU). Pemkot ingin menjamin bahwa udara yan dihirup warganya memiliki kualitas kesehatan yang baik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Aries Setyawan menjelaskan bahwa IKU ini merupakan salah satu komponen dari Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Dan demi mengendalikan kualitas udara di Kota Batu, DLH melakukan pengukuran kualitas udara pada 10 titik.

“Kita secara rutin akan melakukan pengujian kualitas udara bekerja sama dengan pihak ketiga. Pengujian menggunakan alat HVAS dan Intinger,”ujar Aries, Kamis (11/3).

Di bulan Maret ini, pengukuran dilakukan DLH pada empat kawasan. Yaitu, kawasan jalan, fasilitas publik, pemukiman penduduk, dan pabrik. Adapun untuk kawasan jalan, DLH melakukan pengukuran di pertigaan Pendem, Jl Trunojoyo, Jl Dieng, Jl Diponegoro. Kemudian untuk fasilitas publik dilakukan di Alun-ALun Kota Batu, Balai Kota Among Tani, TPA Tlekung, Terminal Batu.

“Adapun untuk pemukiman dilakukan di Kampung Kauman Kelurahan Sisir, dankawasan pabrik dilakukan di Temas,”tambah Aries.

Kemudian dari hasil pengujian di empat kawasan ini akan dikirimkan ke laboratorium pihak ketiga yang berada di Surabaya. Pemantauan kualitas udara ambien ini dilakukan untuk mengukur kualitas udara ambien dengan menggunakan parameter SO2 dan NO2.

“Alhamdulillah, kualitas lingkungan hidup kita secara global 73 persen di atas indeks kualitas lingkungan nasional kita 70 persen,” jelas Aries.

Diketahui, masyarakat Kota Batu memiliki semangat tinggi dalam merawat kelestarian lingkungan hidup. Salah satunya warga rajin menamam aneka bibit tanaman di sempadan sungai. Dan di bulan Maret ini, warga bergerak menanam aneka bibit tanaman di sempadan Sungai Sabrangan yang ada di Kecamatan Junrejo.

Gerakan ini dimotori oleh Komunitas Tandur Banyu yang berdiri sejak 2018. Komunitas ini, selain fokus untuk merawat ketersediaan air, juga fokus pada kualitas tanah dan udara.(nas)

Tags: