Pasuruan Banjir, Bupati Minta Bantuan ke Pemprov

Warga melintasi genangan banjir hingga mencapai 80 sentimeter di Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan Rabu (26/1) siang. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Banjir kembali menggenangi Kabupaten Pasuruan, Rabu (25/1) malam. Bahkan, hingga berita ini diturunkan pada Kamis (26/1) petang, ada 3 kecamatan masih terendam banjir yakni Kecamatan Winongan, Grati dan Rejoso.
Menanggapi bencana banjir tersebut Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf menyampaikan Pemkab Pasuruan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk meminta bantuan dalam hal penanganan banjir.
“Saat ini juga, kami mengajukan surat pengajuan penanganan banjir yang sudah saya tandatangani. Surat ini sangat penting untuk penanganan banjir yang terjadi di Kabupaten Pasuruan,” ujar Irsyad Yusuf disela-sela meninjau korban banjir di Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Kamis (26/1) siang.
Diakuinya, tanpa bantuan Pemprov Jatim, penanganan banjir di Kabupaten Pasuruan ini tak akan terlaksana. Hal itu dikarenakan aliran sungai yang membanjiri ribuan rumah warga merupakan kewenangan Pemprov Jatim.
“Peninjauan ke lokasi banjir ini untuk mengetahui sejauh mana permasalahan yang terjadi dilapangan. Kami akan evaluasi untuk dilakukan tindakan segera. Dan untuk penanganan normalisasi sungai pada tujuh sungai yang rawan banjir menggunakan dana tak terduga dari anggaran APBD Kabupaten Pasuruan. Tapi kami tetap meminta bantuan ke Provinsi Jatim,” jelas Irsyad Yusuf.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bhakti Jati Permana menyampaikan ada tiga Kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang tergenangi banjir. Tiga kecamatan itu adalah Kecamatan Winongan, Grati dan Rejoso.
“Di Kecamatan Winongan ada 1.481 KK di enam desa, di Kecamatan Grati ada 8 desa dengan jumlah 4.397 KK dan di Rejoso ada 4 desa dengan jumlah 2.600 KK. Selain itu, banjir juga merusak 1 buah rumah di Grati dan plengsengan sungai di Winongan jebol. Bantuan nasi bungkus sudah kami serah sekitar 15 ribuan, hingga sembako serta bantuan obat-obatan,” jelas Bhakti Jati Permana.
Selain itu, akibat banjir juga berpengaruh pada proses belajar mengajar di 4 sekolahan di Winongan, 2 SDN Winongan, 1 SMPN Grati dan SMKN Winongan. “Diliburkan dan harus dimaklumi. Karena banjir ini sangat besar serta masuk ke ruangan kelas. Hal ini juga menjaga agar para siswa ini tidak terganggu saat menerima pelajaran,” kata Iswahyudi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan.
Air banjir masuk ke perkampungan warga mulai pukul 18.00 WIB, Rabu (25/1) malam. Bahkan, sebagian warga sejak semalam hari banyak bersiap untuk mengungsi. Karena ketinggian banjir lebih tinggi dari banjir sebelumnya.
“Biasanya banjir hanya sekitar 1 meter saja di jalan desa ini. Tapi kali ini lebih dari 1,5 meter yang masuk ke pemukiman warga sejak setelah maghrib dan terpaksa banyak warga yang mengungsi,” tandas Hariadi, warga Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan yang hingga berita ini ditulis belum juga surut. [hil]

Tags: