Pasuruan Pesona Festival Jadi Adu Kreativitas

Salah satu peserta pawai Pasuruan Pesona Festival 2015 yang digelar Pemkot Pasuruan dalam rangkaian Hari Jadi Kota Pasuruan yang ke 329, Selasa (7/4) sore. [hilmi husain/bhirawa]

Salah satu peserta pawai Pasuruan Pesona Festival 2015 yang digelar Pemkot Pasuruan dalam rangkaian Hari Jadi Kota Pasuruan yang ke 329, Selasa (7/4) sore. [hilmi husain/bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Sebanyak 190 peserta dari kalangan pelajar dan umum se Kota Pasuruan mengikuti pawai Pasuruan Pesona Festival yang digelar Pemkot Pasuruan. Ratusan peserta itu beradu kreativitas dengan menampilkan sejumlah busana atau kostum kreatif dan unik dengan berlenggak-lenggok di catwalk dari GOR Suropati Kota Pasuruan menuju depan kantor Pemkot Pasuruan yang berada di Jalan Pahlawan, Selasa (7/4) sore.
Meski pawai Pasuruan Pesona Festival diwarnai hujan yang rintik-rintik, ternyata cukup mengundang apresiasi dari masyarakat. Pasalnya sepanjang 1 kilometer yang dilalui Pasuruan Pesona Festival ribuan masyarakat tumplek blek. Dalam gelaran Pasuruan Pesona Festival ini, berbagai busana kreatif dan unik yang ditampilkan, misalnya butterfly, apocalypse, dream sky dan lainnya.
Kepala Disporabud Kota Pasuruan Mahbub Efendi mengungkapkan kegiatan Pasuruan Pesona Festival ini selain menjaga kelestarian budaya juga untuk menumbuhkan kreatifitas para siswa maupun masyarakat umum. “Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pelestarian budaya. Para peserta kami tuntut untuk beradu kreatifitas dalam mengangkat budaya Indonesia yang dipadukan dengan perkembangan zaman,” ujar Mahbub Efendi yang juga koordinator Pasuruan Pesona Festival.
Busana yang digunakan dalam Pasuruan Pesona Festival adalah hasil rancangan sendiri dari para peserta. Sehingga peserta haruslah berpikir kreatif untuk menciptakan sebuah busana yang unik. “Peserta Pasuruan Pesona Festival membludak. Setiap sekolah tingkat SMP dan SMA minimalnya dua peserta tapi ternyata lebih dari itu. Untuk busana yang ditampilkan di pawai itu hasil kreasi sendiri. Tentu dengan karya sendiri maka akan tercipta sebuah kreatifitas dalam merancang sebuah busana,” kata Mahbub Efendi.
Salah satu guru pembimbing dalam kreasi Pasuruan Pesona Festival, Abdul Halim dari SMPN 8 Kota Pasuruan mengatakan sekolahnya hanya menampilkan dua peserta dengan tema Karisma Nusantara. Sedangkan biaya per peserta menghabiskan dana sekitar Rp1 juta.
“Persiapannya sebulan kemarin lantaran harus memadukan warna dan coraknya sehingga bisa menyatu dengan busananya. Tema itu menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang berlimpah dan harus dijaga,” tandas Abdul Halim.
Tentu saja, gelaran Pasuruan Pesona Festival menjadi perhatian masyarakat sekitar. Karena catwalk tersebut sangatlah kreatif dan menarik. “Saya sangat terhibur sekali dengan pawai Pasuruan Pesona Festival itu. Busananya dari pelajar tadi menarik dan cukup kreatif. Tadi saya pun sempat mengabadikan moment itu lewat seluler saya,” jelas Fatimah, salah satu warga Kota Pasuruan.
Wali Kota Pasuruan, H Hasani menyampaikan Pasuruan Pesona Festival harus dikembangkan. Pasalnya pawai ini adalah potensi unggulan budaya sekaligus momen baik di sector pariwisata. “Pemkot Pasuruan sangatlah mendukung pawai Pasuruan Pesona Festival ini. Kegiatan ini menjadi kegiatan penting adalam mengangkat potensi Kota Pasuruan kepada generasi muda. Tentunya, harus membutuhkan dukungan semua pihak, jika ingin menjadikan Pasuruan Pesona Festival ini sebagai agenda paket wisata nasional,” papar H Hasani. [hil]

Tags: