Pasuruan Prioritaskan Bangun Sarana Air Bersih dan Sanitasi

Wali Kota Pasuruan H Setiyono saat berbincang-bincang dengan kader-kader sanitasi dan air bersih dari Jemaris di acara acara Hari Temu Lapangan Jejaring Masyarakat Air Bersih dan Sanitasi Pasuruan di Kelurahan Tapaan, Kota Pasuruan, Selasa (25/10). [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemkot Pasuruan terus berupaya menjadikan daerahnya menjadi kota sehat. Sebab selama ini masyarakat Kota Pasuruan masih saja buang air besar (BAB) disembarang tempat.
Wali Kota Pasuruan, H Setiyono menyampaikan,  untuk menghilangkan kebiasan buruk tersebut, pemkot akan membangun sarana-prasarana pemenuhan air bersih dan sanitasi. Pembangunnnya akan dilakukan pada tahun 2018 nanti.
“Kami mendapatkan kompensasi dari Proyek SPAM Umbulan. Kementerian PU PERA tahun depan akan membangun infrastruktur untuk memenuhi sanitasi dan air bersih di Kota Pasuruan,” ujar Setiyono disela-sela menghadiri acara Hari Temu Lapangan Jejaring Masyarakat Air Bersih dan Sanitasi (Jemaris) Pasuruan di Kelurahan Tapaan, Kota Pasuruan, Rabu (25/10).
Menurutnya, pembangunan sarana-prasarana pemenuhan air bersih dan sanitasi itu berada dikawasan utara Kota Pasuruan. Karena, dikawasan tersebut sering kesulitan air bersih. “Selama ini, kawasan utara Kota Pasuruan sering kali kesulitan air bersih. Sehingga, kami akan membangun sarana prasarana pemenuhan air bersih, sanitasi termasuk juga akan membangun tandon air,” jelas Setiyono.
Pejabat nomer satu di Kota Pasuruan ini mengakui bahwa saat ini sebanyak 50 persen masyarakat Kota Pasuruan masih BAB di sembarangan tempat. Baik di sungai, tambak maupun pantai. “Kota Pasuruan baru 50 persen yang ODF (Open Defecation Free) atau bebas buang air besar sembarangan. Target kami tahun 2020 seluruh Kota Pasuruan sudah ODF,” tambah Setiyono.
Selain itu, penyadaran pada masyarakat harus menjadi prioritas. Karena itu, Pemkot Pasuruan akan mengoptimalkan jejaring masyarakat yang selama ini sudah konsen memperjuangkan air bersih dan sanitasi.
“Kami akan libatkan kader-kader sanitasi dan air bersih dari Jemaris ini yang jumlahnya banyak. Kami juga akan bekerjasama dengan berbagai NGO, seperti USAID-IWINS yang juga sudah banyak membantu pemerintah dengan berbagai kegiatannya,” tegasnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Pasuruan, Dwi Ermitarasi menambahkan Pemkot Pasuruan tahun ini akan menambah puluhan septictank individu yang disebar di 5 kelurahan. Yakni Kelurahan Purutrejo, Tembokrejo dan Wirogunan Kecamatan Purworejo, Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul serta Kelurahan Bukir Kecamatan Gadingrejo.
“Kami pilih 5 kelurahan itu, sebab jumlah warga yang masih ODF tinggal sedikit. Sehingga, tahun depan sudah dinyatakan bebas ODF,” papar Dwi Ermitarasi.
Besaran anggarannya mencapai Rp 800 juta melalui P-APBD 2017. Rata-rata setiap kelurahan mendapatkan 20 sampai 50 septictank disesuaikan dengan jumlah warga yang belum memiliki septictank. [hil]

Tags: