Patuhi Aturan, ASN Madiun, Kediri dan Sumenep Tertib Masuk Kerja Hari Pertama

Tampak Sekda Kab Madiun, Ir. Tontro Pahlawanto, melihat buku absen di setiap dinas di lingkup Pemkab Madiun, Kamis pagi (21/6). [sudarno/bhirawa]

Kab Madiun, Bhirawa
Sekda Kab Madiun, Ir. Tontro Pahlawanto, usai memimpin apel di halaman Puspem Sekretariat Pemda Kab. Madiun, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lingkup Badan, Dinas dan sekretariat Pemda Kabupaten Madiun wilayah Mejayan.
Pertama,Sekda Kab Madiun memimpin apel di halaman Puspem Sekretariat Pemda Kab. Madiun. , dilanjutkan Ke Bappeda, Inspektorat, BPKAD, Bapemaspemdes, Bapenda, Satpol PP dan Terakhir di Dinas PU Cipta Karya.
Pada sidak yang dilaksakan Sekda didamping Asisten Ekonomi Pembangunan, Staf Ahli, BKD dan Inspekorat Pemda Kab. Madiun. Rombongan Sekda Kab Madiun ke Bappeda, Inspektorat, BPKAD, Bapemaspemdes, Bapenda, Satpol PP dan Terakhir di Dinas PU Cipta Karya.
Kesempatan itu, Sekda Kab Madiun. melihat memasuki seluruh ruangan kantor dan melihat absensi masing-masing instansi yang di sidak. Dan saat mengakhiri sidak di beberapa instansi tersebut Sekda menjelaskan bahwa hasil sidak yang dilaksanakan pada Hari pertama masuk Kerja setelah lebaran idul fitri 1439 H / 2018 Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Madiun secara keseluruhan sudah memulai bekerja namun ada orang yang tidak masuk dengan keterangan sakit dan terlampir surat dokter.
“Ya, meskipun besok masih digolongkan hari kecepit setelah hari raya idul fitri 1439 H / 2018 beliau berharap agar seluruh Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Madiun tetap masuk dan melaksanakan tugas maupun pelayanan kepada masyarakat seperti biasanya,”kata Sekda Kab Madiun berharap.
Periksa 30 OPD
Sementara Inspektur Inspektorat Kota Kediri Maki Ali beserta jajaran melakukan sidak untuk memantau kehadiran ASN dilingkungan Pemerintah Kota Kediri. Pada sidak tersebut, Maki Ali melakukan pemantauan terhadap 30 OPD. Terdiri dari 17 dinas/kantor/badan, 2 kecamatan dan 11 kelurahan.
Maki Ali menjelaskan hasil dari sidak adalah sebanyak 7 orang tidak hadir tanpa keterangan atau 0,42% dari jumlah ASN pada 30 OPD dengan jumlah ASN 1.671 orang. Untuk ASN yang hadir tepat waktu sampai dengan pukul 07.30 sebanyak 1.440 orang atau 86,18%. Sementara untuk ASN yang hadir setelah pukul 07.30 sebanyak 191 orang atau 11,43%. Sementara yang tidak hadir dengan keterangan sebanyak 33 orang atau 1,97%.
Dari hasil sidak tersebut, Maki Ali mengungkapkan terjadi peningkatan kedisiplinan ASN Pemerintah Kota Kediri dibandingkan hari pertama masuk setelah cuti bersama lebaran tahun lalu. “Bila tahun lalu sekitar 20% ASN yang tidak tahun ini hanya 0,42% yang tidak hadir tanpa keterangan. Ini lah yang patut kita syukuri,” ungkapnya.
Maki melihat bahwa peningkatan kedisiplinan ASN dilingkungan Pemerintah Kota Kediri ini karena adanya tanggung jawab moril dari ASN karena telah mendapatkan Tambahan Penghasilan (TPP).
Untuk 30 OPD yang disidak antara lain, BPPKAD, DPM-PTSP, Dinkop UMTK, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Bagian Umum, RSUD Gambiran, Kecamatan Pesantren, Kelurahan Tosaren, Kelurahan Betet, Kelurahan Banaran, Dispendukcapil, Dinsos, Dinkes, Disdik, DP3AP2KB, Disbudparpora, Sekretariat DPRD, Kelurahan Bandar Lor, Kelurahan Mojoroto, Kelurahan Pojok, DKPP, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, Bagian Humas dan Protokol, Kecamatan Kota, Kelurahan Kemasan, kelurahan Pocanan, Kelurahan Balowerti, Kelurahan Dandangan dan Kelurahan Banjaran.
Singgung Parkir
Di hari pertama masuk kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Sumenep, pasca libur panjang Idul Fitri 1439 H, Bupati A Busro Karim melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Hasilnya, mayoritas abdi negara itu tertib masuk kerja, yang tidak masuk hanya mereka yang sakit.
“Kalau tingkat kehadiran para PNS dilingkungan Pemkab Sumenep ini sangat tinggi, sekitar 90 persen lebih. Ini artinya para PNS sudah mulai sadar akan tugasnya,” kata Buati Sumenep, A Busyro, Karim usai melakukan sidak, Kamis (21/6).
Dalam sidaknya, orang nomor satu di Bumi Sumekar ini menyinggung soal penataan termpat parkir kendaraan di sejumlah OPD. Sebab, banyak kendaraan roda dua diparkir tidak pada tempat yang disediakan. Akibatnya, tamu yang hendak ke kantor tersebut tidak bisa leluasa masuk dan merusak pemandangan yang ada.
“Parkir sepeda motor di sejumlah OPD harus ditata kembali, karena sangat mengganggu pemandangan dan terkesan bukan kantor. Masak mau masuk saja tidak bisa karena kendaraan ditempatkan dipintu masuk dan tidak ditata dengan baik,” jelas Bupati.
Ia menerangkan, tidak hanya penataan tempat parkir, tapi juga pintu masuk disalah satu OPD rusak, tidak bisa dibuka dan ditutup. Hal ini dinilai Bupati, OPD kurang memperhatikan kondisi kantor, padahal itu sangat penting untuk diperhatikan.
“Masak harus menunggu anggaran dari APDB kalau hanya untuk memperbaiki pintu yang rusak tersebut. Tolong lah OPD bisa menyiasati agar kantor tetap tertata baik dan indah dilihat,” tegasnya.
Ia berharap, sejumlah OPD dilingkungan Pemkab ujung timur Pulau Madura ini lebih memperhatikan hal-hal yang kecil tapi juga berpengaruh pada pelayanan publik seperti penataan parkir tersebut. “Tidak hanya bekerja di atas meja, tapi diluar itu harus juga diperhatikan. Sebab, hal kecil kadang-kadang juga berdampak negatif pada pelayanan publik,” imbuhnya. [Dar.Van.sul]

Tags: