PB PON Remaja Jamin Keamanan Sistem Online

sistem onlineSurabaya, Bhirawa
PB Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja melakukan gebrakan baru dengan menggunakan pendaftaran sistem online. Dengan sistem ini daerah tidak perlu menyerahkan berkas atlet secara manual ke panitia, namun cukup via internet. Pihak panitia juga berani menjamin kalau sistem ini aman dan tidak bisa diterobos oleh hacker untuk mengacaukan data.
Wakil Sekretaris PB PON Remaja Dudi Harjantoro menjelaskan, proses pendaftaran atlet melalui on line sudah dilakukan pada pertengahan november lalu. Dan hingga saat ini sudah terdata 1806 atlet dan 900 official yang akan mengikuti multievent khusus remaja yang digelar 9-16 Desember 2014 di Jatim.
“Dengan sistem pendaftaran online yang diterapkan, saya yakin PON Remaja terbebas dari pemalsuan data atlet. PB PON Remaja bekerja sama dengan ITS dalam membangun sistem pendaftaran melalui online,” kata Dudik Harjantoro di saat ditemui di Kantor Dispora Jatim Jalan Kayoon Surabaya, Selasa (25/11).
Dijelaskan, langkah awal pendaftaran melalui online mempermudah akses pendaftaran. Beda dengan pendaftaran melalui manual, yang menghabiskan energi dan biaya. Jika ada kesalahan, tidak perlu harus balik ke daerahnya.
“Banyak Provinsi yang berterimakasih kepada kami. Sebab, kami juga membantu mereka yang mengalami kesulitan ketika akan mendaftarkan atletnya, seperti Papua Barat dan Sulawesi Utara (Sulut),” ujarnya.
Selain Papua Barat dan Sulut, lanjutnya, ada dua Provinsi lagi yang sempat mengalami kesulitan mendaftarkan atletnya. Yaitu, Aceh dan Papua. Namun, setelah dibantu cara pendaftarannya, mereka akhirnya bisa menyelesaikan pendaftaran seluruh atletnya.
“Sekarang sudah lengkap 34 Provinsi yang mendaftar. Semuanya selesai tanggal 15 nopember kemarin. Sampai sekarang belum ditemukan ada daerah yang memalsukan data atlet. Kalau ada yang memanipulasi tidak bisa, karena ada teknisnya sendiri,” tuturnya.
Sementara itu dihubungi melalui telepon genggamnya, Ressa yang selama ini membangun sistem pendaftaran online berani menjamin program ini tidak bisa ditembus oleh hacker. Bahkan ia mengaku sudah memperkuat software untuk tidak mudah ditembus. “Sistem ini kami rancang untuk mempermudah pendaftaran atlet,” kata pria yang juga dosen di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu. [wwn]

Tags: