PBS Coblos di Dolly, Demokrat Kalah di TPS Soekarwo

Tri Rismahrini

Tri Rismahrini

(Parade Coblosan Pejabat)
Pemkot Surabaya, Bhirawa
Hari pemilihan suara Pemilu 2014 kemarin menjadikan Surabaya sebagai ajang berbagai fenomena menarik di TPS para pejabat.
Antaranya ,Wakil ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso mencoblos di wilayah lokalisasi Dolly.  Untuk Kali pertama, Wali kota Surabaya Tri Rismahrini menghadirkan keluarganya dengan lengkap di hadapan public saat  pencoblosan. Kajati Jatim yang  tidak pernah mencoblos sesuai KTP. Serta  kekalahan Partai Demokrat di TPS Gubernur Soekarwo yang nota bene adalah ketua partai itu di Jatim.
Wakil Ketua DPR RI yang juga caleg dari Partai Golkar di dapil I (Surabaya-Sidoarjo), Priyo Budi Santoso (PBS) di hari coblosan kemarin terlihat memberikan suaranya di Surabaya. Lokasinya cukup menghebohkan yaitu  di kawasan lokalisasi Dolly.
Pria asli Jatim ini sempat kaget, karena partisipasi masyarakat di sana untuk memilih wakil rakyatnya cukup besar dalam Pileg 2014 ini. Sebagai bukti, banyak dari para PSK yang rela antri untuk mencoblos wakil rakyatnya yang dikehendaki.
”Pesta demokrasi di sini sangat hebat. Karena seluruh elemen masyarakat, mulai dari limnas, kepolisian dan Lurah Putat Jaya melakukan  pengamanan di TPS. Pesta demokrasi menjadi pesta rakyat. Saya juga kaget, ternyata panasnya pesta demokrasi, ternyata setelah masuk disini suasananya dingin begitu masuk di TPS,” terang PBS yang saat itu didampingi istrinya Ny Fenty PBS, Rabu (9/4) di TPS 15 RT2 RW3 Kelurahatan Putat Jaya yang bertema Punokawan tersebut.
Ditambahkannya, dia rela untuk pindah coblos melalui formulir A5. Hal ini dilakukan karena dirinya ingin dekat dengan para konstituennya yang ada di Surabaya khususnya dan dapil satu umumnya.
”Saya sangat berterimakasih dengan masyarakat disini yang telah mendukung saya untuk duduk di DPR RI. Dan saya minta doa kepada panjenengan sedoyo semoga saya dapat mewakili njenengan sedoyo di pusat dengan duduk di DPR RI,”tambahnya.
Fenomena menarik terjadi pula di TPS tempat Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mencoblos beserta keluarganya. Suara Partai Demokrat untuk tingkat DPR RI jeblok di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tersebut. Di TPS ini, Partai Demokrat hanya memperoleh 33 suara jauh dari PDIP yang mendapat 141 suara.
“Penghitungan suara untuk tingkatan DPR RI sudah selesai. Sedangkan untuk DPRD I, II dan DPD belum karena masih direkapitulasi,” kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 27, Achmad Rusdianto, ketika dikonfirmasi melalui ponselnya, Rabu (9/4).
Perlu diketahui, Soekarwo dan keluarganya mencoblos di TPS 27 dekat rumahnya di Jalan Kertajaya Indah Timur VI, Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo Surabaya. Partai bernomor urut 7 tersebut hanya mendapatkan 33 suara. Meski berada di urutan kedua, namun jaraknya sangat terpaut jauh di bawah PDI Perjuangan.
Partai berlambang kepala banteng moncong putih itu berhasil meraih 141 suara. Di urutan ketiga dengan 22 suara didapat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Sedangkan, Partai Golongan Karya (Golkar) memperoleh 6 suara. Kemudian Partai Nasdem dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) sama-sama meraih lima suara.
Di TPS tersebut terdapat 491 jiwa yang termasuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Hingga ditutup pukul 13.00 WIB, KPPS menerima tambahan 19 jiwa dari pemilih lain atau pindah coblos. “Di TPS kami ada 238 jiwa yang memberikan suaranya dengan 10 di antaranya dinyatakan tidak sah,” katanya.
Sementara untuk kesempatan yang sangat jarang,  Wali Kota Tri Rismaharini hadir di TPS bersama seluruh keluarganya.
Wali kota memberikan suaranya di TPS 01 Jajartunggal  tepat pukul 07.00 WIB, kemarin.  Bersama keluarga, Risma ikuti oleh suami Risma, Djoko Sapto serta kedua anaknya Tantri dan Fuad  menjadi warga pertama yang mencoblos di TPS tersebut.
Setelah beberapa menit hadir, Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara TPS 01 Tikno Widyastoto memanggil nomer urut pertama, Tri Rismaharini, yang kemudian diikuti keluarganya.
Risma yang mendapat surat suara langsung menuju ke bilik dua, kemudian menaruh surat suaranya lengkap berwarna hijau, biru dan kuning ke dalam kotak suara sesuai warnanya.
Berdasarkan data panitia, Wali Kota Surabaya terdaftar nomer DPT 171. Sementara total pemilih di TPS tersebut sebanyak 399 pemilih.
Sedangkan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur Arminsyah  ternyata salah satu pejabat yang hamper tidak pernah mencoblos sesuai KTPnya.  Pria Asli Tangerang Banten ini menggunakan hak suara di TPS 18 kompleks Perumahan Margorejo Indah, Kelurahan Margorejo, Kecamatan Wonocolo Surabaya, Rabu (9/4).
Arminsyah mengatakan, kebanyakan asisten maupun Jaksa di kalangan Kejati Jatim bertempat tinggal di luar wilayah Surabaya. Guna memudahkan saat pencoblosan Pileg 2014, Kajati berkoordinasi dengan KPU untuk meminta agar malakukan coblosan di wilayah Surabaya.
“Jaksa yang tidak tinggal di Surabaya, saya ajak untuk mencoblos di TPS 18. Tentunya, seminggu lalu saya sudah berbicara dengan KPU terkait hal ini,” ujar Kajati Jatim seusai melakukan coblosan, Rabu (9/4).
Terkait keingginan menggunakan hak suaranya, Arminsyah mengaku kalau dirinya sebenarnya ingin mencoblos ditempat asalnya yakni Tanggerang Banten. Karena Kajati perlu memantau kondisi di wilayah Jatim, maka pihaknya memutuskan untuk menggunakan hak suaranya di wilayah Surabaya.
Karena mencoblos di Surabaya, Arminsyah mengaku hanya bisa memilih anggota DPR RI dan DPD RI saja. Adapun untuk caleg DPRD Tangerang Kota dan DPRD Banten dia tak memilih. “Kalau pun tidak bisa memilih untuk DPRD Kota dan Provinsi, tapi saya tetap nyoblos,” ungkapnya.
Disinggung soal pilihannya, Pria asal Tanggerang itu mengaku kalau dirinya mengenal semua calon-calon yang ada disurat suara. Namun, karena tidak mungkin untuk diberitahukan, Arminsyah mengatakan pihaknya memilih calon yang sesuai dengan pilihan hatinya. Menurutnya, dengan pilihan yang sesuai keinginannya, diharapkan dapat merubah kea rah yang lebih baik lagi.
”Saya pilih sesuai dengan pilihan saya dong. Namun, kesulitan yang saya dapat yakni ketika akan melipat kertas, ternyata susah untuk kembali seperti semula,” urainya. [cty.dre.iib]

Tags: