PBSI Minta Maaf Gagal Juarai Indonesia Terbuka

130809_bulutangkisokJakarta, Bhirawa
Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) meminta maaf kepada masyarakat atas gagalnya kontingen Indonesia meraih gelar juara di turnamen Indonesia Terbuka 2014.
“Saya selaku manajer tim Indonesia Terbuka meminta maaf karena Indonesia gagal meraih gelar. Dukungan masyarakat sangat tinggi. Mereka menantikan Indonesia meraih juara, ternyata tidak bisa,” kata Kepala Sub Bidang Pelatnas PB PBSI Ricky Subagja di Jakarta, Minggu (22/6) malam.
Pihaknya akan segera membahas dan mengevaluasi program yang selama ini berjalan bersama para pelatih. “Akan kami evaluasi masing-masing nomor di pelatnas terutama yang ikut turnamen ini,” katanya.
Evaluasi per nomor menurut dia penting karena keikutsertaan setiap atlet dalam suatu turnamen itu untuk meraih target prestasi, bukan hanya sekedar partisipasi saja.
Secara keseluruhan, target yang dipasang dalam turnamen bertitel lengkap BCA Indonesia Open Superseries Premier (BIOSSP) 2014, menurut dia gagal total. Beberapa pemain seperti tunggal putri Lindaweni, Bellaetrix Manuputty, ganda putri Greysia Polii/ Nitya Maheswari ditargetkan masuk semifinal ternyata tumbang di babak 1 dan 2. Begitupun Tommy Sugiarto dan Simon Santoso di sektor tunggal putra sebelumnya juga ditargetkan sampai final.
Senada dengan Ricky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rexy Mainaky mengatakan evaluasi program bersama para pelatih bertujuan untuk memperbarui program yang sudah berjalan dan memperbaiki poin-poin program yang masih kurang.
“Program-program kepelatihan kedepannya harus dirombak,” kata Rexy.
Dia juga meminta kepada para pelatih agar jangan memanjakan atlet. Menurut dia, harus ada hadiah dan hukuman yang diberlakukan secara disiplin bagi para atlet dalam mengejar target prestasi yang telah ditentukan.
Sementara bagi atlet, dia mengimbau agar mau berlapang dada mengintrospeksi diri letak kekurangannya yang mengakibatkan kekalahan. “Atlet juga harus mengakui faktor kekalahannya dan jujurlah,” kata dia.
Kekurangan tersebut, katanya, harus disempurnakan dengan latihan berkelanjutan sehingga mencapai titik kesempurnaan.
Tuan rumah Indonesia tanpa gelar di kejuaraan bergengsi BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 setelah satu-satunya harapan pasangan Hendra Setiawan-Muhammad Ahsan gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya pada babak final.
Meski dengan status unggulan pertama, pasangan Hendra-Ahsan harus mengakui keunggulan pasangan asal Korea Selatan, Lee Yong Dae-Yoo Yeon Seong di Istora Senayan Jakarta, Minggu (22/6) dengan skor 15-21, 17-21.  [ant. hel]

Tags: