Hasyim Muzadi
Surabaya, Bhirawa
Nama KH .Hasyim Muzadi menguat dalam bursa Rais Am PB NU jelang pelaksanaan Muktamar NU ke-33 Agustus mendatang. Kyai Hasyim Muzadi,disinyalir mendapat dukungan penuh dari Pengurus Cabang(PC) NU se Jatim .
Saat dihubungi wartawan, Rabu(22/4), Mutasyar PC NU kota dan Kabupaten Probolinggo, Hasan Aminudin memastikan semua PC NU di Jatim sepakat untuk mendukung Hasyim Muzadi sebagai Rais Aam PB NU.
”Semua sudah koordinasi dan sepakat mendukung pak Hasyim sebagai Rais Aam,”terang mantan Bupati Probolinggo dua periode ini lewat telepon genggamnya, Rabu (22/4)
Pria yang juga anggota DPR RI ini mengungkapkan alasan utama dipilihnya Hasyim Muzadi sebagai Rais Aam PB NU karena pengasuh pondok pesantren Al Hikam Malang tersebut termasuk ulama sepuh.” Beliau sepuh dan berkharismatik sehingga layak untuk menjadi Rais Aam PB NU,”jelas.
Ketika dikonfirmasi kekawatiran jika Hasyim Muzadi membawa NU ke politik praktis, Hasan Aminudin memastikan hal tersebut tidak akan mungkin terjadi.
” Beliau itu sudah sepuh sehingga tak mungkin ke politik praktis. Jadi jangan pikiran jelek dulu ke beliau karena bagaimanapun juga beliau adalah ulama berpengaruh,”tandasnya.
Seperti diketahui, Ketua Umum PBNU, Said Agil Siradj memastikan pemilihan Ketua Umum PBNU akan dilakukan dengan sistem langsung. Artinya, pemilik suara yang akan menentukan siapa yang akan terpilih memimpin NU.
“Ketua Umum masih pemilihan langsung, hanya untuk Rois Aam pemilihannya menggunakan sistem ahlul hal wal aqdi (sistem perwakilan dan bermusyawarah),” kata Said, beberapa waktu lalu.
Said sendiri mengaku akan kembali maju sebagai calon ketua dalam Muktamar ke 33 yang rencananya akan digelar di Jombang pada Agustus 2015 mendatang. “Saya sudah bertemu para kiai dan cabang serta wilayah, mereka mayoritas masih menginginkan saya kembali maju,” kata Said.
Meski begitu, dirinya tetap menghormati siapapun yang nantinya akan maju sebagai pesaingnya di Muktamar.
Untuk pemilihan Rois Aam sendiri, kata dia, saat ini sudah diputuskan jika pemilihannya dilakukan dengan ahlul hal wal aqdi, yaitu para kiai sepuh akan berkumpul dan bermusyawarah siapa di antara mereka yang akan ditunjuk menjadi Rois Aam. [cty]
