PD Tolak Aklamasi Pilkada Surabaya

Pilkada (2222)PD Jatim, Bhirawa
Partai Demokrat (PD) Jatim menolak keinginan dari PDIP  untuk menggunakan asaz musyawarah mufakat dan aklamasi dalam Pilwali Kota Surabaya.
Meski mengakui saat ini elektabilitas Tri Rismaharini masih tinggi, namun ketua Partai Demokrat jatim, Soekarwo tetap memberi isyarat tetap akan mengusung calon sendiri dalam Pilkada Surabaya, 9 Desember mendatang.
Soekarwo mengakui bahwa elektabilitas Risma tinggi. Namun demikian PD ingin memunculkan calon sendiri, meski sampai saat ini masih melihat perkembangan terkini. Dinamika dan peta politik akan terus dipantaunya. Sementara kalau diambil jalan aklamasi ini tentunya melanggar proses demokrasi dan konstitusi.
“Kami masih menunggu. Kami belum ada sikap untuk ini (ikut mengusung Risma). Calon wali kota Surabaya juga belum diserahkan ke saya sebagai Ketua DPD,” kata Pakde Karwo-panggilan akrab Soekarwo saat ditemui, Senin (22/6).
Ditambahkan Pakde , Pilkada atau Pilwali baginya ada dua kepentingan. Selain untuk memenangkan calon juga untuk membesarkan partai. Jika keduanya tak ditemukan, maka harus menunggu situasi dan dinamiknya dulu.
Namun secara diplomatis, Pakde Karwo mengisyaratkan bahwa dua kepentingan dalam Piwali itu belum ditemukan. Setidaknya hingga saat ini. Baik calon dari kader partai yang siap memenangkan Pilwali maupun kader yang maju agar dengan langkahnya bisa membesarkan partai.
Untuk Surabaya diakui Pakde belum menunjukkan ke arah itu. Meski demikian, seiring  waktu dinamikan politik tentu akan berubah. Bisa jadi kader partai Demokrat akan muncul untuk bisa memberi dua manfaat tersebut.
“Prinsip kami, jika ada kader Demokrat yang maju dalam Pilwali tentu akan kami prioritaskan dan diutamakan. Tapi kalau kadernya tak sungguh-sungguh, ya percuma saja dimajukan,” lanjutnya.
Ditanya siapa sosok kader Demokrat yang akan direstui Pakde Karwo maju dalam Pilwali Surabaya nanti, dia masih engga menyebut. “Yang jelas ada sosok kader Demokrat atau calon Demokrat yang akan kita pejuangkan. Tak usah menyebut nama, yang jelah ada lah. Saya lah  pengambil keputusan untuk Pilwali Surabaya. Tentu dengan konsultasi dengan DPP,” kata Pakde Karwo. [cty.iib]

Rate this article!
Tags: