PDAM Kabupaten Situbondo Tambah Jam Operasi Distribusi Air

Darnawi bersama Bupati Dadang Wigiarto dan Jamal Fajri ST pada saat acara PDAM bersama pelanggan baru baru ini. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Memasuki bulan Ramadan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Baluran Situbondo menambah jam operasional distribusi air kepada pelanggan. Langkah ini ditempuh satu bulan sebelum datangnya bulan ramadan tahun 2018 ii. Ini dilakukan untuk menunjang kelancaran pendistribusian air ke pelanggan, dimana sebelumnya mengalami lonjakan setiap bulan suci ummat Islam ini tiba. Langkah lain yang dilakukan PDAM Situbondo yakni mempersiapkan sejumlah perbaikan dan service dibeberapa sentra pompa air.
PLT Direktur PDAM Situbondo, Darnawi mengatakan, pihaknya sengaja melakukan persiapan perbaikan dan penambahan jam operasional distribusi air pada bulan puasa agar ibadah ummat muslim di Kota Santri tidak mengalami kendala dan gangguan.
Darnawi menuturkan, ada sedikit kendala dalam memenuhi kebutuhan air saat jam puncak konsumsi pelanggan mulai pukul 16.00-17.00 wib datang. “Disaat jam itu semua pelanggan mengkonumsi air sehingga kebutuhan air meningkat. Solusinya kami menambah jam operasi mesin air,” aku pria yang juga menjabat Kabag Administrasi dan Keuangan PDAM Situbondo itu.
Masih kata Darnawi, pihaknya meminta maaf jika ada pelanggan yang belum mendapatkan suplai air dan secepatnya dilakukan upaya terbaik ketika menimpa pelanggan pada jam puncak konsumsi air datang. Pada jam tersebut, aku Darnawi, biasanya debit air mulai berkurang karena semua pelanggan menggunakan air pelanggan.
Kondisi air menjadi normal, aku Darnawi, setelah melewati jam puncak tersebut. “Setiap ada kendala, kami (PDAM, red) langsung memperbaiki kebocoran meski prosentasenya kecil. Contoh saat ada pelebaran jalan di kawasan Kalibagor, PDAM langsung memperbaiki sampai aliran air disana kembali normal,” papar Darnawi Senin (28/5).
Darnawi menambahkan, sebelumnya di kawasan Perumahan Panorama Indah dan Istana Mutiara juga sering mengalami gangguan suplai air, namun saat ini sudah normal setelah PDAM melakukan upaya perbaikan distribusi air.
Biasanya, kata Darnawi, gangguan suplai air terjadi pada pukul 06.00-07.00 wib, namun saat ini sudah normal karena disana tidak menimpa seluruh warga tetapi hanya sebagian pelanggan. “Hasil pengamatan kami paling tinggi gangguan dikawasan masjid Panorama. Disana sekitar 5-10 warga mengalami gangguan suplai air. Kalau di perumahan Istana Mutiara sudah 100 persen sudah kembali normal,” tegas Darnawi.
Apa ada penambahan sumur bor baru ? secara tegas Darnawi membantah karena titik permasalahan yang terjadi bukan pada banyak atau sedikitnya titik sumur bor tetapi harus menambah jam operasional distribusi air. Sebelumnya, aku Darnawi, operasional air berhenti 1 jam pada tengah malam. Sebaliknya, sambung Darnawi, pada bulan ramadan ini operasional PDAM justru beroperasi 24 jam. “Sehingga pelayanan kepada pelanggan tetap normal,” pungkas Darnawi.
Darnawi mengakui operasional PDAM saat ini hanya bisa memakai tenaga listrik PLN murni sebab jika memakai tenaga listrik surya (ultralet) tidak memungkinkan karena kapasitas listrik yang dihasilkan voltasenya kecil. PDAM ini, lanjutnya, minimal membutuhkan voltase listrik 13.000 wat sedangkan tenaga surya maksimal hanya menghasilkan daya listrik 2000 wat. “Jadi tidak mungkin PDAM beralih memakai tenaga listrik ke tenaga surya,” pungkas Darnawi. [awi]

Tags: