PDAM Kota Batu Temukan 16 ”Jaringan Siluman”

Sekretaris BPD Oro Oro Ombo, Maman, saat memberikan penjelasan terkait pipa PDAM.

Sekretaris BPD Oro Oro Ombo, Maman, saat memberikan penjelasan terkait pipa PDAM.

Kota Batu, Bhirawa
Dalam upaya menanggulangi kekurangan air bersih warga di Kelurahan Ngaglik, Petugas PDAM Kota Batu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke jaringan pipa di Desa Oro-Oro Ombo (O3).
Hasilnya, ditemukan 16 titik ‘jaringan siluman’ di pipa induk PDAM yang ada di desa tersebut. Dan PDAM Kota Batu akan segera melakukan penertiban terhadap ‘jaringan siluman’ tersebut.
Diketahui, air yang disalurkan ke warga Desa Oro Oro Ombo dan Kelurahan Ngaglik diambilkan dari Sumber Darmi yang berlokasi di Desa Oro Oro Ombo. Namun beberapa waktu lalu, 2 perwakilan warga Ngaglik mendatangi Kantor Walikota untuk mengadukan kondisi kampungnya yang kekurangan air bersih. Atas keluhan tersebut, Walikota Batu Eddy Rumpoko melakukan pemanggilan terhadap Direktur PAM Batu,Edi Sunaedi, untuk mencarikan solusi masalah ini.
“Hari ini (kemarin), kita bersama Kepala Desa Oro Oro Ombo dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa-red) setempat melakukan pemeriksaan jaringan pipa PDAM yang ada di Desa Oro Oro Ombo ini,”ujar Sokeh panggilan Edi Sunaedi, Rabu (30/11).
Hasilnya, ditemukan 16 titik ‘jaringan siluman’ di pipa induk PDAM yang ada di desa tersebut. Jaringan siluman yang dimaksud adalah pengambilan air di satu titik jaringan pipa yang ditampung dalam tandon. Kemudian dari tandon tersebut dialirkan ke rumah-rumah warga melalui pipa-pipa kecil. Adapun untuk 1 tandon bisa digunakan untuk mangaliri pipa ke 25 hingga 100 rumah penduduk.
Untuk satu tandon dikelola oleh 1 orang yang ditunjuk warga ybs. Kemudian pengelola ini mengumpulkan iuran dari para pemakai air untuk pembayaran air ke Kantor PDAM. Dan setiap titik tandon dikenai biaya Rp100 ribu hingga Rp 150 ribu.
Tarif yang sangat murah inilah yang dianggap tidak memenuhi asaz keadilan bagi warga pelanggan yang lain. “Satu pelanggan resmi PDAM biasanya dikenakan tarif Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per bulannya. Di satu titik tandon yang airnya digunakan hingga ke100 orang (rumah), masak hanya terkena tarif Rp 150.000 saja,”ujar Sekretaris BPD Oro Oro Ombo, Maman.
Dan dari temuan ini, pihak PDAM Kota Batu akan segera mengambil alih pengelolaan tandon yang ada di ‘jaringan siluman’ ini. Dan Kades Oro Oro Ombo, Wiweko berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini. “Minggu depan kita akan kumpulkan 16 Pengelola Tandon di setiap RW untuk dilakukan penataan kembali oleh pihak PDAM,”ujar Wiweko. [nas]

Tags: