PDAM Kota Malang Diminta Merealisasikan Layanan 100 Persen

Pjs. Dirut PDAM Kota Malang Anita Sari tengah menunjukkan operasional TWUIN di Command Center PDAM Malang pada peluncuran PDAM Digital Transformation Summit 2018 di Malang, Kamis 13/12 kemarin

Kota Malang, Bhirawa
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Kota Malang, diminta memberikan layanan  air minum 100%. Ini sejalan   dengan  dioperasikannya  Total Water Utility Integrated Network (TWUIN), sistem teknologi informasi yang terintegrasi.
Drs. H. Sitiaji, Wali Kota Malang kepada sejumlah wartawan saat peluncuran PDAM Digital Transformation Summit  Kamis 13/12 kemarin megutarakan,  dengan diterapkan TWUIN di PDAM maka bisa dilakukan percepatan terkait layanan pada pelanggan, termasuk percepatan pelayanan sambungan baru.
Pihaknya sudah  mengecek sendiri pengoperasian TWUIN. Dengan memanfaatkan TWUIN, maka kapan palaporan masuk dan kapan penanganan serta solusi, bisa tercatat dengan baik.
Saat ini, pelanggan cakupan pelanggan PDAM Kota Malang sudah mencapai 88% sehingga masih cukup waktu mencapai 100% di 2019.
Melalui,  pemanfaatan TWUIN ini, kata Sutiaji, PDAM bisa melakukan efisiensi dari berbagai aspek sehingga mendongkrak pendapatan. Tingkat Kebocoran air bisa ditekan menjadi hanya 19%, sudah di bawah batas toleransi yang ditetapkan pemerintah sebesar 20% dan tahun depan diharapkan bisa turun lagi menjadi 17%.
Saat ini, pendapatan sudah hampir mencapai ideal, yakni 10% dari aset Pemkot Malang yang mencapai Rp430 miliar kembali ke pemda sebagai pemegang saham.
Tahun ini sudah mencapai Rp41 miliar, dan tahun depan kami berharap bisa lebih besar lagi.
”Untuk percepatan pertambahan pelanggan, bisa dilakukan karena operasional sudah efisien, juga kapasitas terpasang dari air baku yang dikuasai PDAM Kota Malang masih mencukupi,”katanya.
Namun ke depan, kata sutiaji PDAM perlu menjaga keandalan penyediaan air baku dengan memanfaatkan sumber-sumber air di dalam kota, bahkan memanfaatkan air baku dari sungai.
Upaya mendongkrak pendapatan, kata Sutiaji, bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki, seperti memberikan pelatihan terkait tranformasi digital bagi PDAM-PDAM lain yang membutuhkan.
Karena itulah, nantinya PDAM perlu membangun unit-unit usaha baru sehingga dibutuhkan revisi Perda tentang PDAM.
Sememtata itu, Anita Sari Pjs. Dirut PDAM Kota Malang menyatakan pihaknya berkomitmen menjalankan seluruh proses bisnis perusahaan akan didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi merupakan upaya  mewujudkan optimalisasi performa kinerja operasional perusahaan, yakni cepat, tepat, efisien, dan efektif.
Menurutnya salah satu kebutuhan sistem untuk mempercepat informasi di pelayanan dalam mengatasi masalah maka sangat dibutuhkan TWUIN Command Center di PDAM Kota Malang.
TWUIN Command Center tersebut oleh operator dengan system bekerja shif selama 24 jam untuk memonitor dan mencontrol semua sistem di jaringan pipa mulai dari produksi sampai distribusi.
TWUIN adalah sistem teknologi informasi yang ter-integrasi terdiri dari 4 (empat) modul utama, yakni Water Utility Integrated Network (WUIN) yang terdiri atas manajemen aset, modul analisis monitoring SPAM, sistem kendali jarak jauh (tandon air, rumah pompa, dan district meter area).
Juga, Customer Information System (CIS) yang terdiri atas Billing System, Sistem Pencatatan Pemakaian Meter Pelanggan, Sistem Work Order untuk menangani keluhan pelanggan.
Selanjutnnya, Utility Administration System (UAS) yang terdiri atas e-OFFICE, e-Finance, e-Inventory, Manajemen Lembur, HRD, LPSE, dan e-RA; Geographical Information System (GIS) yang memetakan wilayah pelayanan PDAM Kota Malang, titik lokasi pelanggan, dan aset-aset SPAM (sistem penyediaan air minum). [mut]

Tags: