PDAM Kota Mojokerto Dinilai Gagal Tambah Pelanggan

Lewan Prasetyo, Direktur PDAM Kota Mojokerto ketika dilantik Wali kota beberapa waktu lalu. [kariyadi/bhirawa]

(Target 2 Ribu, Terealisasi 200 Pelanggan)
Kota Mojokerto,  Bhirawa
Target pelanggan PDAM Kota Mojokerto dibawa Direktur yang baru Lewan Prasetyo ternyata gagal terpenuhi. Usai dilantik wali kota, Direktur asal Sidoarjo ini pasang target mampu mendapatkan 2 ribu pelanggan baru. Namun mantan pejabat PDAM Sidoarjo itu hingga kini baru berhasil menambah lebih kurang 200 pelanggan baru.
Jumlah  ini jauh dari target yang paling tidak dia harus mendapati 170 pelanggan baru perbulan. ”Baru ada tambahan 200 an pelanggan baru. Kalau targetnya sih 2 ribu pelanggan per tahun,” ungkap anggota Tim Penyehatan PDAM Kota Mojokerto, Sumarmi Astutik, Senin (6/11).
Wanita yang juga Kepala Bagian Perekonomian Setdakot Mojokerto itu memaparkan sejumlah upaya Iewan mengejar impiannya. ”PDAM menawarkan program pemasangan baru gratis ke masyarakat. Responnya ya, banyak yang ambil blangkonya tapi sedikit yang mengembalikan,” terangnya.
Pemkot sendiri, lanjutnya, tak tinggal diam. ”Pemerintah daerah tak kenal lelah menyampaikan himbauan agar masyarakat menggunakan air PDAM. Kita juga berharap agar tiap OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) berlangganan PDAM,  yang ini draftnya kami susun untuk diteruskan wali kota dalam bentuk Surat Edaran,” tandasnya.
Ia mengatakan langkah yang diharapkan terealisasi bulan ini dapat diimbangi PDAM sendiri. ”Langkah ini dapat menambah jumlah pelanggan meski tak signifikan. Dan harus didukung PDAM sendiri sebab terobosan ini akan terkendala oleh ketiadaan pipa jaringan ke OPD,”  keluhnya.
Menurut ia, langkah ini belum lagi soal tantangan finansial. ‘Pemkot tidak lagi bisa memberikan bantuan dana lewat penyertaan modal. PDAM harus mencari sendiri ke Pusat agar semua program dijalankan.
Meski demikian, tiga bulan sejak dilantik jadi Dirut baru, Lewan sudah melakukan beberapa upaya. ”Jadi selama ini pihak PDAM berusaha mendeteksi kebocoran pipa jaringan yang sampai 60% itu. Alhasil, kini dilakukan pembenahan pipa di Jl Empunala, JL Gajahmada dan Jl Ijen,” katanya.
Ia mengungkapkan kebocoran pipa menjadi beban produksi PDAM. Pipa PDAM banyak yang bocor karena sebagian besar pipa peninggalan Belanda. Hal ini akan menjadi kendala karena PDAM harus menyuplai pelanggan-pelanggan baru.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Edwin Endra Praja berharap pemkot tidak setengah-setengah membantu PDAM. ”Jangan hanya OPD saja yang berlangganan, wali kota harus berani menginstruksikan PNS agar seluruhnya berlangganan PDAM. Jumlah PNS kita 3 ribu orang loh,” katanya.
Selama itu, tambahnya, PDAM harus mengontrol kapasitas distribusi air. Jangan sibuk cari pelanggan padahal kapasitas pompa tidak mencukupi. Ini ironi.  Karenanya, pengendalian pipa jaringan harus ditingkatkan.
Kedua, lanjutnya, baku mutu air harus sesuai standar PDAM. Selama ini, kata Edwin, saat musim penghujan airnya sering keruh. Hal ini kadang terjadi saat musim kemarau. Jam operasional selama ini dirasa kurang. Karena kebutuhan air untuk rumah tangga itu 24 jam. [kar]

Tags: