PDAM Sidoarjo Fasilitasi 7.000 SR Untuk MBR

Meteran PDAMSidoarjo, Bhirawa
Untuk memberikan pelayanan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), agar mudah mendapatkan air bersih. PDAM ‘Dilta Tirta’ Sidoarjo telah memberikan fasilitas sambungan/jaringan secara gratis. Tahun 2015 ini sudah terealisasi sebanyak 7.011 SR (Sambungan Rumah), dari 11 ribu SR yang diajukan.
Direktur Pelayanan PDAM, Bhima Aries Diyanto, kemarin(3/11) mengatakan kalau pemasangan tersebut sudah berjalan dengan baik, bahkan sudah selesai sebanyak 7.011 SR untuk 120 desa di 13 kecamatan. Sedangkan untuk pemasangan lanjutan, yakni tahun 2016 akan direalisasikan lagi sebanyak 7.000 SR. “Dari 7.011 SR tersebut hampir 90 % sudah bisa dimanfaatkan oleh warga setempat,” katanya.
Sebenarnya kami telah mengajukan sebanyak 11 ribu SR. Namun setalah diverifikasi dan evaluasi terhadap kelayakan calon pemanfaatan air oleh Dirjen PU PR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), kami hanya diijinkan untuk menyelesaikan sebanyak 7.011 SR. Jadi jaringan SR ini diberikan kepada MBR secara gratis, maksudnya adalah negara memberikan subsidi terhadap jaringan utama, jaringan pengolohan isntalasi. “Warga atau pelanggan hanya berkewajiban membayar SRnya saja,” jelas Bhima Aries Diyanto.
Adapun pemasangan SR yang telah mendapatkan fasilitas tersebut adalah diprioritastkan Sidoarjo wilayah timur, atau wilayah pesisir. Yakni mulai wilayah Kecamatan Sedati, Waru, Gedangan, Buduran, Sidoarjo, Candi, Tanggulangin dan Jabon, ditambah lagu dua kecamatan untuk wilayah barat seperti Krian dan Wonoayu.
Dengan berkembangnya pemasangan SR secara terus menerus, akan berdampak terhadap ketersediaan air bersih, apalagi sekarang ini musim kemarau tentu saja akan sangat mempengaruhi terhadap bahan baku air. Menurunya, pemasangan ini sudah sesuai dengan kapasitas yang ada, serta akan diimbangin  pula dengan pembangunan IPA di wilayah Krian. Kondisi sekarang ini debit airnya menurun. “Jadi bukan karena tidak bisa mengolah, tetapi memang debit air menurun. Oleh karena  itu, kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait diantarnya PU Pengairan dan Jasa Tirta,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas PU Pengairan Ir Fathur Rochman juga membenarkan kalau pihaknya sering dimintai bantuan PDAM untuk masalah penyediaan bahan buku air bersih. Apalagi sekarang ini, kondisinya sudah musim kemarau, banyak sekalu sungai-sungai yang mengalami kekeringan. “Kondisi sungai porong juga mengalami penurunan. Bagaimanapun itu Tupoksi dari PU Pengairan, kami tetap berusaha dengan baik. Bahkan bukan hanya dari PDAM saja yang membutuhkan, dinas pertanian sekarang ini juga sangat membutuhkan,” jelas mantan Camat Waru ini. [ach]

Tags: