PDAM Surabaya Imbau Warga Tak Buang Limbah di Kalimas

Kualitas-air-di-Kalimas-Surabaya-semakin-memburuk.

Surabaya, Bhirawa
Plt. Direktur Operasional Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya, Tatur Jauhari menghimbau kepada warga kota Surabaya agar tak membuang limbah atau sampah di Kalimas.
Hal ini dikarenakan bahan baku air PDAM kota Surabaya berasal dari Kalimas dan sekitarnya. Sedangkan kualitas air di Kalimas sendiri saat ini semakin memburuk sehingga pihak PDAM Surabaya melakukan imbauan ini.
Tatur Jauhari ketika ditemui di rumah air Jum’at (7/4) lalu mengatakan, untuk mengetahui standart mutu atau tingkat kekeruhan air, satuannya adalah NTU (Nephelomatric Turbidy Unit). Setelah diteliti, kekeruhan Kali Surabaya, kadang mencapai 400 NTU, dengan kondisi air warna kecoklatan bahkan sampai hitam.
”Padahal, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), kondisi air baru bisa dikonsumsi harus mencapai 5 NTU,” kata Tatur. Meski begitu, pihak PDAM Surya Sembada Surabaya terus berusaha maksimal untuk mengolahnya meskipun membutuhkan waktu yang lumayan lama.
”Kalau di Korea Selatan, tingkat kekeruhan mencapai 2-5 NTU,” ujarnya. Dalam proses penjernihannya, jika kondisi air yang standart bisa membutukan waktu 0,5 jam, Namun jika tingkat kekeruhan air tinggi mencapai waktu 2 jam.
”Apalagi pada saat turun hujan, tingkat kekeruhan meningkat dan mengurangi efisiensi waktu dan produksi, ungkapnya
Sementara itu, Manajer Sekretariat dan Humas PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Ari Bimo Sakti mengatakan, rumah air merupakan Gedung Cagar Budaya berarsitektur modern sekitar tahun 1950-an.
”Saat ini difungsikan sebagai Rumah Air Surabaya, sebuah ruang publik dengan fungsi pengenalan dan edukasi masyarakat mengenai air dan sejarah pengolahan air minum oleh PDAM Surya Sembada Kota Surabaya,” jelasnya.
Melalui Rumah Air Surabaya Bimo mengharapkan masyarakat Kota Surabaya dan sekitarnya bisa mengetahui secara luas kiprah PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dalam melayani penyediaan air minum bagi pelanggan.
“Disini ada pompa air jaman Belanda dari Umbulan, peralatan kuno hingga peta Kota Surabaya tempo dulu,” ujar Ari Bimo Sakti.
Bimo juga menjelaskan bahwa Rumah Air Surabaya ini berisi empat konten yaitu pertama manfaat air, antara lain berisi air dan bumi kita, polusi air, dan ensiklopedi air.
Kedua air di masa lalu, antara lain berisi pompa air, milestone pdam surya sembada, dan pdam in frame. ketiga air saat ini, antara lain berisi instalasi ngagel dan karangpilang, tahap pengolahan air minum, penghargaan yang diterima pdam, dan area distribusi air.
Terakhir air di masa depan, antara lain berisi kran air siap minum, SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) dan zona air minum prima. [dre]

Tags: