PDAM Surabaya Layani Warga Sulit Air

Wali-Kota-Tri-Rismaharini-ketika-mencoba-Master-Meter

Wali-Kota-Tri-Rismaharini-ketika-mencoba-Master-Meter

Surabaya, Bhirawa
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya, terus melakukan upaya percepatan demi mewujudkan target cakupan pelanggan 100 persen pada 2019 mendatang.
Salah satunya melalui program Master Meter yang diperuntukkan bagi warga kota Pahlawan yang selama ini tinggal di kawasan sulit dijangkau pipa PDAM.
Untuk kepentingan tersebut Selasa (19/5) kemarin, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini melakukan peresmian secara simbolis 5 Master Meter di kawasan Legundi, Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Surabaya, Ashari Mardiono,  Deputi Chief of Party IUWash (Indonesian Urban Water Sanitation and Hygiene), Dewan Pengawas PDAM Surya Sembada, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemkot Surabaya, LKMK juga tokoh masyarakat.
Wali Kota Tri Rismaharini seusai peresmian, mengungkapkan apresiasinya terhadap program Master Meter yang merupakan bagian dari komitmen Pemkot Surabaya untuk melayani warganya dalam hal mendapatkan air bersih.
Menurutnya, tanpa adanya program ini, semisal bila PDAM Surya Sembada memasang pipa air di tanah milik PT KAI, maka harus membayar sewa.
”Ada cara lain untuk kita tetap bisa membantu masyarakat. Caranya kemudian kita buat Master Meter. Ini merupakan solusi yang sangat tepat. Ini merupakan upaya untuk melayani warga dalam penggunaan air bersih,” tegas Wali Kota Risma.
Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya ini berharap, karena warga bisa memakai layanan air PDAM, maka, biaya yang dikeluarkan akan jauh berbeda dari sebelumnya.
Karena itu, wali kota berharap uang kelebihan imbas dari manfaat hemat layanan air PDAM Surya Sembada tersebut, bisa dimaksimalkan warga untuk kepentingan sekolah anak-anaknya.
”Kalau sudah gunakan PDAM, tagihannya murah sekali. Uang nya yang kemarin bayar mahal, bisa ditabung untuk sekolahkan anak-anaknya. Kalau sebelumnya sampai SMA, sekarang harus bercita-cita sampai perguruan tinggi,” jelas Wali Kota yang semasa muda suka naik gunung ini.
Sementara itu Dirut PDAM Surya Sembada, Ashari Mardiono mengatakan, Master Meter ini merupakan upaya PDAM Surya Sembada untuk melayani warga yang selama ini menempati wilayah yang tidak bisa dipasangi pipa PDAM dikarenakan status tanahnya merupakan tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Karena status legal tanahnya itulah, PDAM harus membayar sewa bila ingin memasang pipa. Nah, Master Meter ini merupakan upaya solutif untuk mengatasi masalah tersebut.
”Ini merupakan upaya PDAM agar warga yang dulu tidak dapat menikmati air bersih secara langsung, bahkan tidak dapat mengurus pemasangan sambungan air baru, kini dapat menikmati air bersih secara langsung,” tegas Ashari Mardiono.
Dijelaskan Ashari, sejauh ini, layanan Master Meter sudah mencakup 259 rumah tangga yang berada di beberapa titik. Diantaranya meliputi wilayah Kanginan, Legundi, Ngemplak, Greges I dan Greges II. Program yang merupakan kerjasama dengan Indonesia Urban Water Sanitation and Hygine (IUWASH) melalui  USAID serta PDAM Kota Surabaya juga dibantu oleh Forum Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) agar masyarakat mampu secara swadaya melakukan perawatan dan sosialisasi kepada warga sekitar tentang master meter. [dre]

Rate this article!
Tags: