PDAM Tirta Baluran Situbondo Siap Sambung Gratis 1500 Warga Miskin

Karyawan PDAM Tirta Baluran Situbondo menyambut pelanggan dengan senyuman saat melayani pembayaran rekening air minum, Kamis (5/9). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Menyambut HPN (hari pelanggan nasional) tahun 2019 serta menyambut tahun 2020 mendatang, PDAM Tirta Baluran Situbondo membuat program pro wong cilik. BUMD milik Pemkab Situbondo ini akan menyediakan sambungan secara gratis bagi 1500 warga miskin atau warga berpenghasilan rendah yang ada di Kota Santri Situbondo. Mulai saat ini, program mulia ini sebenarnya sudah mulai dilaksanakan PDAM Tirta Baluran Situbondo meski jumlahnya masih terbilang kecil.
Direktur PDAM Tirta Baluran Situbondo, Jamal Fajri ST melalui Kabag Keuangan dan Administrasi Darnawi menegaskan, kebutuhan membuat sambungan murah bagi warga miskin puncaknya akan dihelat pada tahun 2020.
Nanti, aku Darnawi, sebanyak 1500 warga miskin itu akan dilayani sambungan gratis. Selain itu, papar Darnawi lagi, PDAM akan memberikan layanan sambungan dengan diskon hingga 70 persen. “Yang biasanya biaya penyambungan sebesar Rp 1,5 juta, dengan program ini warga cukup membayar Rp 550 ribu saja. Nanti sudah tersambung enam meter, tetapi itu diluar rumah,” ujar Darnawi.
Masih kata Darnawi, khusus memperingati Hari Pelanggan Nasional 2019 yang biasa diperingati setiap 4 September, PDAM terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan mengevaluasi pelayanan melalui sarana kritik/saran dari pelanggan.
“PDAM sudah lama memiliki kotak kritik dan saran yang disiapkan bagi pelanggan. Namun kotak kritik dan saran itu jarang digunakan, karena pelanggan saat ini banyak memberikan masukan melalui sosial media,” kupas Darnawi.
Darnawi kembali menerangkan, saat ini ada dua poin keluhan pelanggan yang terbanyak disampaikan ke PDAM. Diantaranya, sebut Darnawi, debit air yang kecil dan kualitas air yang kotor. Kata Darnawi, air minum yang mengalir dengan debit kecil itu dikarenakan adanya pemadaman listrik.
Sedangkan kualitas air yang kotor, sambungnya, dipicu oleh dampak dari pemadaman listrik pula. “Dikala listrik mati, air akan mengalir lemah karena air hanya setengah pipa alias tidak penuh. Saat listrik hidup, maka air akan membesar dan mengocok pipa yang berlumut dan kotor,” ungkap Darnawi.
Darnawi menuturkan, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya satu diantaranya dengan mempermudah pembayaran, melayani perbaikan saluran dengan cepat dan memberikan sambungan murah dan sambungan gratis kepada warga yang kurang mampu. “Untuk pelanggan bisa membayar secara online, kapan saja dan dimana saja. Jika ada kebocoran, masyarakat bisa melapor melalui sms atau telepon langsung ke PDAM. Kami selalu siap melayani 24 jam,” ujar Darnawi.
Sementara itu, Sanimarwati (73) warga Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji, Situbondo mengaku sudah 45 tahun menjadi pelanggan PDAM. Selama kurun waktu tersebut, aku dia, pelayanan yang diberikan PDAM sudah cukup bagus. “Sejak tahun 1974 saya sudah menjadi pelanggan PDAM. Selama ini pelayanannya sudah bagus. Airnya jernih dan alirannya cukup besar,” aku Sanimarwati.[awi]

Tags: