PDIP Jatim Bantah Samanhudi Anwar dan Djarot Bersiteru

Foto Ilustrasi Kantor DPD PDIP Jatim

PDIP Jatim, Bhirawa
DPD PDIP Jatim nampaknya gerah lantaran dua kader terbaiknya yakni Djarot Saiful Hidayat (Cawagub DKI Jakarta) dan Samanhudi Anwar (Wali kota Blitar) difitnah tidak akur melalui berita di media sosial yang diunggah melalui Kompasiana. Sehingga kabar bohong itu perlu dibantah karena jelas-jelas merugikan nama baik kader maupun partai.
Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari mengatakan bahwa pihaknya mendapat laporan dari DPP PDIP, kalau ada dua kader PDIP Jatim yang diadu domba melalui pemberitaan di media sosial yang diunggah sekitar 3 hari lalu. “Dalam berita hoax itu, Walikota Blitar soal-olah memberikan penyataan bahwa Djarot adalah pembohong. Berita tersebut saat ini telah dihapus karena dianggap melanggar,” ujar Untari di Kantor DPD PDIP Jatim, Jumát (3/2).
Lebih jauh ketua FPDIP DPRD Jatim menjelaskan bahwa berita hoax itu sebenarnya dibuat pada 2 Desember 2014 silam oleh Tempo.co, tapi kemudian diunggah lagi oleh seseorag melalui Kompasiana. “Berita itu jelas bohong karena hampir sebulan ini Samahudi Anwar sakit dan dalam proses pemulihan usai menjalani operasi ginjal,” beber Sri Untari.
Senada, Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi menambahkan bahwa dirinya mengenal betul secara pribadi hubungan Djarot dan Samanhudi itu bak saudara karib. Bahkan yang mendesak Soetjipto (Ketua DPD PDIP Jatim) supaya PDIP mencalonkan Djarot pada Pilwali Kota Blitar tahun 2000 adalah Samanhudi.
“Pak Djarot itu dulu anggota DPRD Jatim menjabat ketua Komisi A tapi karena diminta Samanhudi maju Pilwali Kota Blitar dan terpilih secara aklamasi oleh DPRD Blitar sehingga dia kemudian di PAW dari anggota DPRD Jatim,” tegasnya.
Saat menjabat dua periode Wali Kota Blitar, lanjut Kusnadi, Djarot juga banyak mengukir prestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional. Bahkan oleh masyarakat setempat, Pak Djarot itu dikenal dengan julukan Wali Kota seperti Ketua RT. “Itu karena Pak Djarot selalu hadir kalau diundang masyarakat tanpa membedak-bedakan kaya atau miskin.Bahkan dia datang tanpa pengawalan dan formalitas,” jelasnya.
Begitu juga dengan Wali Kota Bitar saat ini yaitu Samanhudi Anwar. Menurut Kusnadi, tipikal Samanhudi itu hampir mirip dengan Djarot yaitu sederhana, memasyarakat dan tanpa formalitas saat menyapa masyarakat. “Makanya DPD PDIP ingin klarifikasi keduanya sebab mereka itu kader terbaik PDIP Jatim. Kalau mereka dideskriditkan tentu akan merugikan partai,” dalih wakil ketua DPRD Jatim ini.
Sementara itu, Wali kota Blitar, Samanhudi Anwar via telepon memberikan pernyataan bahwa dirinya tidak pernah membuat pernyataan atau diwawancarai terkait berita bohong yang menyatakan dirinya tak mendukung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilgub DKI Jakarta.
“Saya nyatakan bahwa apa yang beredar berita saya tak dukung pasangan Ahok-Djarok dalam Pilkada DKI Jakarta itu tidak benar. Ini adalah upaya pecah belah kader partai. Saya justru dukung dan memperjuangkan asangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta mudah-mudahan menang dan mendukung Pak Dharot jadi wakil gubernur DKI Jaya,” tegas Samanhudi yang menegaskan dirinya masih dirawat di RS Budi Rahayu Blitar. [Cty]

Tags: