PDIP Kota Surabaya Targetkan 80 Persen Suara dalam Pemilu

Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Whisnu Sakti Buana saat ditemui di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Surabaya. Senin (7/1). [andre/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Partai PDI Perjuangan Kota Surabaya menargetkan 80 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) untuk tingkat Pemilihan Presiden (Pilpres) dan 30 kursi untuk tingkat Pemilihan Legislatif (Pileg) yang akan dilakukan pada 17 April 2019 mendatang.
”Kita sudah melakukan survei dan hasilnya masih 70 persen untuk Pilpres, jadi masih kurang 10 persen. Itu yang saat ini kami kejar,” ujar Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana kepada wartawan di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Surabaya, Senin (7/1).
Whisnu mengatakan, Fraksi PDIP akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dilakukan di Kemayoran Jakarta pada 9 hingga 11 Januari 2019. Sekaligus juga memaparkan hasil survei soal Pilpres yang dilakukan di Surabaya.
”Nanti kami akan berangkat 8 Januari dan akan memberangkatkan seluruh Ketua PAC dari masing-masing 31 kecamatan yang ada di Surabaya,” ungkapnya.
WS sapaan akrab Whisnu Sakti Buana mengungkapkan, berdasarkan survei yang dilakukan Fraksi PDIP, pemilih banyak yang datang dari kelompok milenial.
”Tapi kalau di tingkat nasional pemilih dari kelompok milenial masih dikatakan lemah,” bebernya.
Ditanya soal masih banyaknya tingkat golput di Surabaya, pria yang juga Ketua Panpel Persebaya Surabaya itu menyalahkan penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya. Itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, selama ini KPU tidak melakukan kroscek dengan baik.
”Jadi saat kami melakukan survei di lapangan KPU masih memberikan surat suara kepada masyarakat yang sudah meninggal. Artinya orang tersebut masih tercatat padahal sudah meninggal,” ungkap WS.
Menurutnya, seharusnya KPU lebih teliti untuk melakukan pemeriksaan di lapangan agar tidak terjadi kericuhan. ”Saya berharap KPU bisa lebih sering turun ke lapangan dan melakukan sosialisasi serta lebih teliti,” pungkasnya. [dre]

Tags: