PDIP: Rasiyo-Abror Lawan Berat

DPC Partai Demokrat dan PAN Kota Surabaya resmi mendaftarkan Rasiyo dan Dhimam Abror sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota ke KPU Kota Surabaya, Selasa (11/8).

DPC Partai Demokrat dan PAN Kota Surabaya resmi mendaftarkan Rasiyo dan Dhimam Abror sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota ke KPU Kota Surabaya, Selasa (11/8).

Surabaya, Bhirawa
Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Rasiyo-Dhimam Abror diakui sebagai lawan berat bagi pasangan incumbent Tri Risma-Whisnu Sakti dalam perhelatan Pilkada (Pemilukada) Surabaya 2015 ini. Warning tersebut tidak sekadar pernyataan main-main. Hal ini dikarenakan statemen  tersebut dilontarkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP Bambang DH.
Mantan Wali Kota Surabaya ini dengan tegas menyatakan bahwa bisa saja pasangan yang diusung Demokrat dan PAN itu mampu membalikkan prediksi banyak orang. Di mana pasangan mantan birokrat dan mantan wartawan itu mampu mempecundangi pasangan petahana yang diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih.
“Terus terang dan jujur kami akui bahwa pasangan Pak Rasiyo-Dhimam Abror adalah lawan yang sepadan dan berat. Mereka akan menjadi rival seimbang bagi pasangan Risma-Whisnu dalam Pilkada Surabaya,” tegas Bambang DH di sela-sela menjadi inspektur upacara 17 Agustus di kampus Universitas 17 Agustus 1945 di kawasan Jalan Semolowaru, Senin (17/8).
Pria yang juga anggota DPRD Jatim ini bahkan tidak segan-segan memberikan resep serta menujukkan ‘kunci’ untuk bisa mengalahkan pasangan Risma-Whisnu dalam perebutan kursi orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya tersebut.
“Bila ingin mengalahkan Risma, kuncinya mudah. Sekarang masih ada waktu. Kalau Pak Rasiyo dan Mas Abror bisa mengelola media dengan baik maka akan berhasil. Itu kuncinya, media harus dikuasai. Kalau masalah media, saya yakin Mas Abror pasti sudah lebih tahu dan lebih piawai. Ini kompetisi yang menarik,” tutur Bambang DH.
Suami Dyah Katarina ini dengan mimik muka serius menegaskan  bukan tidak mungkin Rasiyo-Abror bisa mengalahkan Risma. Dia memberikan contoh kasus seperti yang sudah terjadi di DKI Jakarta. Bagaimana bisa incumbent Foke bisa dikalahkan oleh Jokowi pada saat Pilgub silam.
“Ketika itu Foke cukup populer dan survey untuk Foke juga cukup tinggi nilai elektabilitasnya. Namun dapat dikalahkan oleh Jokowi. Padahal saat itu Jokowi baru saja datang ke Jakarta dan waktunya saat itu singkat. Tapi buktinya Jokowi mampu kalahkan petahana,” ungkapnya.
Ditanya faktor apa yang bisa membuat pasangan Rasiyo-Abror yang notabene mendaftar pada saat injury time di KPU Surabaya tersebut bisa mengalahkan Risma-Whisnu ? Bambang DH memaparkan bahwa sosok Rasiyolah yang bisa membuat warga Surabaya saat ini bimbang menentukan pilihannya. Warga Surabaya yang biasanya sudah paham dengan sosok Risma, kini dihadapkan kepada sosok mantan Sekdaprov Jatim tersebut yang kualitas kinerjanya sudah diakui banyak kalangan dengan latar belakang beragam.
“Saya kenal lama dengan Pak Rasiyo, beliau kakak kelas saya semasa kuliah dan juga guru. Selama saya kenal hingga sekarang, tidak pernah saya tahu beliau marah-marah atau berkata keras. Pemimpin yang baik, adalah pemimpin yang bisa menunjukkan dirinya sebagai panutan. Tidak meledak-ledak dan tidak meminta timbal balik, seperti  penghargaan atau sejenisnya. Ciri-ciri pemimpin yang baik ya seperti itu,” kata Bambang.
Menurut Bambang DH, partainya benar-benar serius dalam menghadapi Pilkada Surabaya, utamanya ketika lawan yang dihadapi adalah pasangan Rasiyo-Abror.  Bahkan ada penurunan target perolehan suara yang semula dipatok sebesar 93 persen, kita harus realistis mencapai sekitar 65 persen.
“Artinya kami harus realistis melihat situasi dan perkembangan di lapangan. Sosok Rasiyo dikenal sebagai pribadi yang baik dan luwes bergaul dengan siapa saja. Ini berpengaruh besar dengan target kami. Warga Surabaya silakan memilih yang terbaik dari dua pasangan ini. Kini saatnya warga Surabaya untuk memilih seperti apa pemimpinnya atau tetap seperti yang sebelumnya,” tandasnya.

PKB Merapat ke Rasiyo
Sementara itu Rasiyo-Dhimam Abror mulai mendapat kepercayaan publik. Itu terlihat dari rencana Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bakal mendukung pasangan ini pada Pilkada Kota Surabaya 9 Desember 2015 mendatang.
“Secara prinsip PKB mendukung pasangan Rasiyo-Dhimam Abror di Pilkada Kota Surabaya 2015,” ujar Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar usai Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di Gedung Negara Grahadi, Senin (17/8).
Terkait dukungan secara resmi dan administratif, kakak kandung Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar ini menegaskan segera diurus, sekaligus instruksi ke DPC PKB Surabaya. “Dukungan resmi ada mekanismenya dan akan turun. Yang pasti, secara prinsip kami mendukung pasangan Rasiyo-Abror,” tegasnya.
Politisi yang menjabat Ketua DPRD Jatim ini menilai pasangan yang diusung Partai Demokrat dan PAN itu menuai banyak pujian dan penilaian positif masyarakat. Sebagai partai yang pro masyarakat, PKB mengikuti aspirasi rakyat dan melihat Rasiyo sosok komunikatif yang memperoleh dukungan luar biasa.
“Pak Rasiyo mendapat respon bagus dan kami mengikuti alur masyarakat yang ternyata menilai positif. Yang jelas, alasan mendukung beliau karena arus dukungan warga Surabaya sangat luar biasa,” katanya.
Mengenai rekomendasi DPP PKB terhadap Ketua DPC PKB Kota Surabaya Syamsul Arifin untuk menjadi bakal calon wali kota, ia menyatakan otomatis tak bisa digunakan karena gagal mengusung setelah tak mendapat kawan koalisi. “Mau tidak mau, PKB akan menentukan sikap dan peluang mendukung Rasiyo-Abror di Pilkada Surabaya mendatang sangat besar,” katanya.
Menanggapi bertambahnya dukungan dari partai politik ini, Rasiyo merasa sangat bersyukur. Sebab pasangan Rasiyo-Abror mulai mendapat kepercayaan dari publik salah satunya dari partai politik. Oleh karena itu, pihaknya tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan itu dan berjanji akan bekerja keras memikat hati warga Kota Surabaya.
“Dukungan partai politik ini sangat penting dalam Pilkada. Untuk itu, setelah ada komitmen untuk saling mendukung, mari bekerjasama dengan baik untuk meyakinkan warga Kota Surabaya bahwa pasangan Rasiyo-Abror lebih baik,” kata mantan Sekdaprov Jatim ini.
Terkait pendekatan ke partai lain, Rasiyo mengaku sudah berkomunikasi dengan pimpinan partai politik di Koalisi Majapahit. “Secara personal sambutan teman-teman partai baik. Tapi kalau berhubungan dengan partai, biar partai yang memutuskan. Saya akan berusaha untuk melakukan komunikasi politik yang baik,” ungkapnya.
Seperti yang diketahui Pilkada Kota Surabaya jika tidak ada halangan akan dilangsungkan serentak bersama di 17 (minus Blitar) daerah lainnya di Jatim. Hingga akhir masa perpanjangan pendaftaran, KPU Surabaya telah menerima dua pasangan calon, yakni pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang diusung PDIP, dan Rasiyo-Dhimam Abror yang diusung Demokrat-PAN. [geh,iib,cty]

Rate this article!
Tags: