PDRB 2017 Kabupaten Situbondo Sebesar Rp25 M, Tahun 2018 Rp27 M

Sekda Syaifullah bersama Bupati, Wabup dan jajaran forkopimda Situbondo, saat melauncing eko wisata kampung blekok. Sektor wisata ini diakui Sekda sebagai salah satu pendukung tumbuhnya ekonomi Situbondo. sawawi/bhirawa]

(Pertumbuhan Ekonomi Nomor Tiga se-Jatim)

Situbondo, Bhirawa
Memasuki akhir tahun 2019, Pemkab mengaku pembangunan Situbondo sudah mulai mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Ada beberapa indikator penting yang mendukung kemajuan pembangunan di Kota Santri tersebut.
Satu di antaranya, tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Situbondo kini semakin membaik dari tahun ke tahun. Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi masyarakat sudah mengalami peningkatan yang ditandai dengan daya beli masyarakat Situbondo yang tinggi. Indikator terakhir angka kemiskinan masyarakat Situbondo kini juga menurun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo, Syaifullah membantah keras jika pembangunan di Kabupaten Situbondo berjalan stagnan. Justru sebaliknya, aku mantan Kepala Bappeda Kabupaten Situbondo itu, ada banyak kemajuan yang diraih Kabupaten Situbondo.
Mantan Asisten II Setdakab Situbondo itu menegaskan, untuk mengukur tingkat kemajuan di suatu daerah harus jelas indikatornya. “Jika indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi, maka Kabupaten Situbondo menempati urutan ketiga pertumbuhan ekonominya di Jawa Timur yang mengalami kemajuan,” tegas Syaifullah.
Masih kata Syaifullah, saat ini tingkat kemiskinan Kabupaten Situbondo juga mengalami penurunan dibanding dengan periode sebelumnya. Misalnya saja, ujar Syaifullah, jika pada tahun 2017 angka kemiskinan berada pada prosentase 13, 05 persen, maka tahun 2018 sudah turun menjadi 11, 82 persen.
Selain itu, sambung Syaifullah, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Situbondo mengalami kenaikan dari 66,08 menjadi 66,46. “Peringkat ini bisa dilihat dari lamanya pendidikan sekolah yang sebelumnya hanya 5,8 menjadi 6,8,” beber Syafullah.
Syaifullah kembali menegaskan, untuk sektor kesehatan usia harapan hidup di Kabupaten Situbondo sudah tinggi dari 68,53 naik menjadi 68,73. Sedangkan pada sektor daya beli masyarakat juga mengalami kenaikan, ulas dia, jika hal itu dilihat dari PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto pada tahun 2017 sebesar 25 miliar dan tahun 2018 naik menjadi 27 miliar. “Jadi ada kenaikan sekitar Rp 2 miliar,” ungkap mantan Kepala Dinas Sosial (Kadissos) Kabupaten Situbondo.
Syaifullah menambahkan, adanya faktor pergeseran kemajuan dari berbagai sektor pembangunan maupun ekonomi, memiliki hubungan yang erat dengan kesejahteraan masyarakat. Salah satu penyebab turunnya angka kemiskinan, sebut Syaifullah, dipicu oleh terbukanya lapangan kerja baru.
Terbukti, urai Syaifullah, saat ini pembangunan destinasi wisata ikut mendorong sektor pertumbuhan ekonomi di beberapa kawasan wisata Kota Santri Situbondo. “Bisa dilihat dengan pertumbuhan yang ada di Kecamatan Sumbermalang. Disana yang sebelumnya menjadi daerah termiskin, saat ini sebaliknya mengalami kenaikan menjadi peringkat 11 dari 17 Kecamatan se-Kabupaten Situbondo. Berarti melonjak enam peringkat,” pungkas mantan Kabag Perekonomian Pemkab Situbondo itu.[awi]

Tags: