Peceklik, Kabupaten Mojokerto Sisi Selatan Sungai Brantas Panen Padi

Mojokerto. Bhirawa
Wilayah Kabupaten Mojokerto, yang mempunyai luas 687,99 km2. Terbelah oleh Sungai Brantas, akhirnya menjadi dua bagian yang kontra produktif. Yakni bagian selatan sungai Brantas terdapat 14 Kecamatan. Hampir semuanya mempunyai struktur tanah yang gembur, subur dan pengairannyapun tergolong lancar untuk pertanian.
Sedangkan wilayah bagian Utara sungai Brantas terdapat 4 Kecamatan yakni Kecamatan Jetis, Kecamatan Kemlagi, Kecamatan Gedeg dan Kecamatan Dawarblandong. Di empat kecamatan ini rata-rata tanahnya gerak, berpasir dan kering. Pengairannyapun kurang memadai untuk produk pertanian.
Hal inilah yang mengakibatkan perbedaan yang cukup mencolok jika musim kemarau tiba. Untuk utara sungai brantas dapat dipastikan sawah, ladang akan mengalami kekeringan. Bahkan warganyapun perlu pasokan air bersih untuk mandi dan cuci.utamanya Desa Singongagrok Kecamatan Dawarblandong.
Berbeda dengan kondisi di selatan su gai brantas meski kemarau panjang. Bahkan puncak kemarau yang terjadi di bulan agustus ini, para petani yang menanam padi bisa panen memuaskan. Karena pengairannya yang cukup.
Berdasarkan data di Makoramil Pungging dan Koramil Sooko tercatat di Desa Mojorejo tepatnya Dusun Sumber tani pada awal agustus kemarin, para petaninya sempat panen raya padi dari poktan Sri Rejeki rata rata petani, memperoleh hasil panen padi bisa 8 ton/ ha.kata Babinsa Mojorejo, Pungging. Serma M.Rofiq.
Demikian juga yang dikatakan Babinsa Koramil 0815/03 Sooko Kodim 0815 Mojokerto Pelda Sunaryo yang turun langsung mendampingi petani panen padi di Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto,Senin 27/08/2019.
Panen padi varietas Ciherang di lahan seluas 5.000 meter atau 0,5 hektar milik Haryono, anggota kelompok tani (Poktan) Margo Tani, Dusun Tangkil Desa Modongan tersebut, dilakukan secara manual dengan bantuan buruh tani dari desa sekitar.
Perkiraan gabah yang dihasilkan dalam panen padi tersebut mencapai tiga setengah ton. Berarti produktivitas padi dalam satu hektar sebanyak tujuh ton. Namun itu belum dikurangi manakala terjadi penyusutan.
“Untuk harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani saat ini berada di kisaran Rp 4.600,- per kilogram. Sedangkan harga gabah kering giling (GKG) antara Rp 4.900,- hingga RP 5.100,- akan tetapi harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu,” ungkapnya.
Terpisah Danramil 0815/03 Sooko Kapten Inf Hari Subiyanto, selasa 27/8/2019. Kepada bhirawa mengungkapkan, aktivitas pendampingan merupakan bagian tugas dan tanggungjawab Babinsa dalam upaya khusus ketahanan pangan guna membantu petani mewujudkan swasembada pangan sesuai yang diprogramkan pemerintah.kàta danramil ( min ) tampak dalam foto Babinsa setempat sedang mendampingi petani panen padi di areal persawahan desa Modongan, yang pertaniannya memakai sistem PAJALE (Padi, Jagung dan Kedelai). [min]

Tags: