Pedagang Daging Sapi Sidoarjo Enggan Mogok

Para penjual daging sapi di Pasar Larangan terus berjualan, mereka malas untuk ikut-ikutan mogok. [achmad suprayogi/bhirawa]

Para penjual daging sapi di Pasar Larangan terus berjualan, mereka malas untuk ikut-ikutan mogok. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Sejumlah pedagang daging sapi di Sidoarjo mengaku tak akan ikut-ikutan mogok jualan, mereka akan trauma dengan aksi mogok jualan. Karena aksi mogok justru akan membuat mereka merugi. Pasalnya, banyak pelanggan-pelanggan mereka, terutama para penjual bakso, beralih atau pindah kepada pedagang yang lain.
Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Larangan Sidoarjo, Isrina saat ditemui kemarin (10/8) mengaku malas ikut mogok. Pengalaman tahun lalu saat melakukan mogok bersama-sama, hingga selesai tak ada solusinya, justru malah merugi. Pelanggan banyak yang pindah ke pedagang yang lain, bahkan sampai di pasar-pasar yang lain. ”Biar begini saja, yang penting kami bisa menyesuaikan. Harga tinggi kami jual tinggi, harga rendah kami jual rendah,” katanya.
Isrina juga mengatakan, meski kini harga daging sapi di Sidoarjo masih normal, yakni berkisar Rp94 ribu hingga Rp100 ribu, namun bila suatu waktu ikut naik, dia bersama pedangang lainnya tetap tak akan ikut mogok. Kami sudah trauma dengan aksi mogok jualan selama seminggu di tahun 2012 lalu. Hasilnya tak ada solusinya, malah kami sendiri yang merugi,” ungkap Isrina yang mengaku sudah berjualan sejak 1981.
Hal yang sama juga diungkapkan Mustofa, pedagang daging sapi lainnya, selama ini aksi mogok jualan tak memiliki dampak apapun. ”Kami tak berjualan, hanya berkumpul-kumpul. Nyatanya kami kemarin mogok tapi tetap saja tak ada perubahan. Malahan ada teman yang tak mengerti mogok itu untuk apa. Apa tujuan mogok itu,”  terangnya sembari tersenyum.
Menanggapi mogok jualan yang dilakukan pedangang daging sapi di sejumlah daerah pada Minggu kemarin, Mustofa mengaku tak ada kaitannya dengan pedagang daging sapi di Sidoarjo, khususnya pedagang di Pasar Larangan. ”Di sini ada sekitar 100 orang pedagang daging sapi, kondisinya aman-aman saja, mereka lebih tenang dan lebih nyaman,” ujar Mustofa.
Terpisah, Kepala Dinas Perindag UMKM dan ESDM, Fenny Apridawati mengatakan, kalau pihaknya juga terus memantau situasi harga di pasar-pasar. Untuk harga daging sapi yang ada di Sidoarjo masih terbilang aman, tetap stabil sekitar Rp95 ribu per kg pada hari Sabtu. Sedangkan pada hari Minggunya naik sedikit Rp98 ribu per kg. ”Kalau untuk Sidoarjo, harapan kami, khususnya harga daging sapi tetap terkendali,” harap Fenny Apridawati. [ach]

Tags: