Pedagang Desak Pemkot Ambil Alih Pasar Turi

uploads--1--2013--05--13733-pasar-turi-demo-4000-pedagang-siap-berjuang-memenangkan-karsaSurabaya, Bhirawa
Ratusan pedagang yang tergabung dalam Kelompok Pedagang Pasar Turi Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat mengambil alih pembangunan Pasar Turi yang hingga kini belum juga rampung.
“Sudah tujuh tahun pedagang menunggu untuk berjualan kembali di Pasar Turi setelah terjadinya kebakaran. Tapi, hingga kini pembangunan tak kunjung selesai,” kata perwakilan Kelompok Pedagang (Kompag) Syukur pada rapat akbar pedagang Pasar Turi dengan Pemkot Surabaya di area TPS, Senin.
Menurut dia, pembangunan pasar grosir bersejarah yang semula ditargetkan selesai 10 April 2014, tidak mungkin terwujud. Sampai saat ini, pembangunan fisik pasar berlantai sembilan ini baru sampai lantai delapan, sementara pemasangan interior yang belum dikerjakan.
Syukur memperkirakan masih butuh waktu sekitar enam bulan ke depan untuk menyelesaikan pembangunan fisik dan pemasangan interior sampai bisa ditempati.
Pembangunan pasar, kata dia, seharusnya membutuhkan waktu selama dua tahun, sesuai dengan kontrak proyek, yakni pengerjaanya dimulai Februari 2012 dan berakhir Februari 2014. Hanya saja, hingga Februari 2014, kontraktor belum menyelesaikan pembangunan sehingga ada adendum (perpanjangan) 50 hari sampai 10 April.
Namun, pembangunan molor lagi dengan alasan keterlambatan proyek, karena adanya tempat penampungan sementara (TPS) di sekitar Pasar Turi. “Kata investor (PT Gala Bumi Perkasa), TPS ini yang mengganggu, sebagian sudah kita bongkar menyisakan beberapa saja,” ujarnya.
Padahal, lanjut dia, keberadaan TPS di sekitar Pasar Turi sebagai alat kontrol pedagang terhadap pembangunan. Keterlambatan pembangunan ditengarai adanya penyalahgunaan dana.
Menurut Syukur, sebagian besar uang setoran pedagang digunakan untuk membangun proyek di tempat lain dan salah satu indikasinya adalah material yang kerap belum tersedia, selain juga para pekerja banyak yang keluar.
“Ini dugaan kita ada penyelewengan dana, karena sekitar 90 persen pedagang sudah lunas semua. Penyelesaian di lapangan yang perlu diperhatikan, karena material tidak ada, banyak pekerja yang keluar masuk, ada pertengkaran di internal,” katanya.
Untuk itu, Syukur meminta Pemkot Surabaya mengambil alih pembangunan proyek Pasar Turi dan memutus kontrak PT Gala Bumi Perkasa.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pihaknya bisa saja mengambil alih pembangunan Pasar Turi, tetapi pengambilalihan itu kemungkinan besar menuai masalah hukum dan pembangunan Pasar Turi juga akan semakin lambat. “Kasihan nasib mereka semakin lama terlantar. Semakin lama menderitanya. Kita lihat masalahnya, kita tidak masalah ambil alih, tapi itu nanti ada masalah hukum,” katanya.  [dre]

Tags: