Pedagang Nasi Naikkan Harga

Pedagang Nasi Rawon siasti kurangi porsi nasi, demi mempertahankan keuntungan.

Pedagang Nasi Rawon siasti kurangi porsi nasi, demi mempertahankan keuntungan.

Surabaya, Bhirawa
Naiknya harga beras membuat para pedagang nasi memilih menaikkan harga untuk menutup kebutuhan produksi.
Supangat, pemilik rawon Pak Pangat yang cukup legendaries di Surabaya telah menaikkan harganya dari Rp.15.000 menjadi Rp.16.000 per porsi. Kenaikan harga tersebut ditujukan untuk mengimbangi naiknya harga beras dan elpiji.
“ Kita mencoba bertahan dengan harga lama, tetapi karena elpiji 3 kg sudah naik terlebih dahulu, di iringi bera maka dengan terpaksa harus ada kenaikan,” ujar pria yang telah menekuni bisnis Nasi Rawon sejak tahun 1968, Rabu (25/2) kemarin.
Selain menaikkan harga porsi nasi yang di jualnya sedikit dikurangi, namun jumlahnya tidak terlalu banyak. Ia mengungkapkan, konsumen lebih banyak memaklumi atas situasi yang terjadi tentang naiknya harga beras yang melonjak 30%.
“Konsumen sudah memahami, karena memang harga beras naiknya cukup tinggi dibandingkan bulan kemarin. Kalau naik sekitar Rp200 per kg, Nasi Rawon Empal Suwir di jual dengan harga tetap. Tapi kalau naiknya sudah Rp.2000 per kilogram dengan berat hati memang harus naik,” ujarnya bapak 4 putra tersebut.
Setiap hari itu, Pak Pangat, sapaan akrabnya menghabiskan antara sekarung sampai sekarung setengah beras. Harganya hampir Rp 550 ribu per karung. “Kalau sedang ramai, habisnya sekarung setengah itu,” tutur pria 73 tahun tersebut.  “ Harga beras melonjak selama beberapa hari terakhir. Harga beras berkualitas menengah dari Rp 9.000 per kilogram naik menjadi Rp 10.000 per kilogram. Sedangkan yang berkualitas premium naik dari Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 14.000 per kilogram,” jelasnya.
Sementara itu, bagi Suratni pemilik Warung Prasmanan Mejoyo tetap menjual dengan harga lama, lantaran dirinya tidak menggunakan elpiji tetapi menggunakan gas bumi milik Perusahaan Gas Negara (PGN).
“ Harga yang kami jual masih harga lama, karena sebelum beras naik sudah membeli beras dalam jumlah banyak. Selain itu, kami tidak menggunakan elpiji 3 kg, kami sudah langganan gas yang disalurkan PGN. Kalau nanti di pembelian berikutnya, beras naik, ya kita akan ikut juga seperti penjual nasi yang lain “ jelasnya. [wil]

Rate this article!
Tags: