Pedagang Nekad Jual Burung di Pasar Agung

Sebuah kios pasar burung di Kebon Agung nekad hanya pindah di luar pasar tepatnya di Jalan Untung Suropati, Kota Pasuruan, Kamis (24/9) sore. Padahal Pemkot Pasuruan bersikukuh memperbolehkan pedagang burung di Kebon Agung menempati kios, asalkan tidak menjual burung lagi. Meski Dilarang, Pedagang Burung di Pasar Kebon Agung Nekad Berjualan di Luar Area Pasar. [Hilmi Husain/bhirawa]

Sebuah kios pasar burung di Kebon Agung nekad hanya pindah di luar pasar tepatnya di Jalan Untung Suropati, Kota Pasuruan, Kamis (24/9) sore. Padahal Pemkot Pasuruan bersikukuh memperbolehkan pedagang burung di Kebon Agung menempati kios, asalkan tidak menjual burung lagi.
Meski Dilarang, Pedagang Burung di Pasar Kebon Agung Nekad Berjualan di Luar Area Pasar. [Hilmi Husain/bhirawa]

Pemkab Pasuruan, Bhirawa
Wali Kota Pasuruan terus melakukan perubahan di wilayahnya demi keyamanan dan tata kota. Namun upaya itu ternyata menimbulkan persoalan baru. Itu terlihat pada persoalan pemindahan pasar burung dari pasar Kebon Agung menuju Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.
Pantauan dilokasi, Kamis (24/9) sore, para pedagang burung seharusnya pindah ke lokasi yang disediakan Pemkot Pasuruan di pasar Karangketug. Hanya saja, beberapa dari mereka memilih membuka kios baru di luar pasar. Misalnya di Jalan Untung Suropati dan Jalan Panglima Sudirman yang lokasinya tidak jauh dari Pasar Burung di Pasar Agung sebelumnya.
Wali Kota Pasuruan H Hasani menyampaikan pihaknya tetap bersikukuh memindah lokasi Pasar Burung tersebut. “Pada intinya kami memperbolehkan pedagang burung di Kebon Agung menempati kios, asalkan tidak menjual burung lagi,” terang H Hasani, Kamis (24/9).
Pejabat nomer satu di Kota Pasuruan menambahkan pihaknya berniat untuk menjadikan eks pasar burung tersebut menjadi komplek kios usaha lain.
Sementara itu, puluhan pedagang lainnya sudah menempati lokasi baru. Sebagian pedagang menilai tempat baru ini lebih nyaman dari lokasi yang lama. “Awalnya ragu pindah ke lokasi baru dan khawatir tak laku dagangan burung ini. Tapi ketika sudah pindah, ternyata suasannya lebih baik ketimbang tempat sebelumnya,” kata Salim, salah satu pedagang burung.
Sekitar sebulan lebih, Salim puluhan pedagang burung sudah menempati lokasi baru ini. Ia menempati kios ukuran 3×3 meter persegi yang sudah di lengkapi dengan rolling door dan listrik. “Sebelum pindah, saya sudah memberi tahu kepada pada pelanggan. Dan alhamdulillah, dagangan saya juga laris manis,” jelas Salim.
Kepala Dinas Koperasi  Perindustrian dan Perdagangan  (Diskoperindag) Kota Pasuruan Sumarni mengungkapkan eks lokasi pasar burung Kebon Agung akan dijadikan lokasi tambahan untuk pembangunan kios untuk PKL. Serta kemungkinan juga akan digunakan pedagang bunga. [hil]

Tags: