Pedagang Pasar Surabaya Gratiskan Kantong Plastik

8-BSurabaya, Bhirawa
Imbauan pemerintah dalam menerapkan plastik berbayar, ternyata tidak di ikuti oleh kalangan pelaku ekonomi di pasar tradisional. Pedagang pasar sebagian besar tidak setuju karena aturan itu dinilai sangat merepotkan, karena kantong plastik gratis selama ini telah menjadi satu paket dari produk yang dijual.
Salah satu pedagang tomat dan cabai di Pasar Wonokromo Surabaya,  Tarmizi mengaku tidak setuju dengan pemberlakukan plastik berbayar. Karena dianggap lebih membuat belanja semakin susah, karena pada dasarnya penggunaan kantong plastik sebagai bentuk pelayanan kepada konsumen.
“Konsumen tidak datang beli produk aja, tetapi sebagai pedagang harus menyiapkan kemasan, Kemasan harus di bawa senyaman mungkin. Semisal konsumen belanja cabai, masa harus di taburkan saja di dalam kantong kain, sedangkan ada belanjaan yang lain,” kata Tarmizi, Senin (29/2) kemarin.
Sementara itu bagi Imah, penjual daging peran kantong plastik sangat penting. Terutama menjaga kebersihan daging agar tidak tercemar bakteri, dan sangat mudah untuk di jinjing.  “Kalau tahun 80-90an, penjual daging menggunakan bungkus dari daun jati. Sekarang daun jati sudah tidak ada. Sekarang pilihannya masih tetap kantong plastik, kalau menggunakan kertas takutnya darahnya merembes dan menembus kantong kain,” terangnya.
Bagi imah tidak keberatan kalau harus mematok harga untuk kantong plastik berbayar, namun di balik penjualan daging sapi miliknya harganya sudah cukup untuk menyiapkan kantong plastik. Selain itu, kualitas daging dibungkus dengan kantong plastik dapat terjaga. [wil]

Tags: