foto ilustrasi
Sidoarjo, Bhirawa
Mulai pekan ini sekitar 289 pedagang Pasar Tulangan akan dipindahkan ke pasar darurat, selajutnya pasar itu akan dikosongkan sebagai persiapan awal pembangunan dengan pola kerjasama BOT antara investor dengan Pemkab.
Kali ini Pemkab Sidoarjo tak mau terkecoh investor abal-abal seperti yang terjadi dalam kerjasama BOT Pasar Kepuh Kiriman, Kec Waru, yang mangkrak akibat longgarnya perjanjian kerjasamanya. Saat ini pasar Kepuh Kiriman yang dibangun tahun 2012 menjadi mangkrak, investornya hanya menyelesaikan pekerjaan 60% saja. Belajar dari kesalahan itu, Pemkab merankai perjanjian yang tegas dengan investor pasar Tulangan.
Kabid Pasar Rakyat Disperindag Sidoarjo, Nawari menyatakan, investor harus mengeluarkan biaya modal 50% dari total biaya proyek, serta pedagang yang mendapatkan jatah stan membayar 20% dari harga stan. namun pedagang bisa mendapatkan uangmuka dari pihak bank.
Sedangkan 30% sisanya ditanggung investor. Sehingga investor tak bisa main-main lagi karena secara hukum perjanjian itu sudah dinotariskan dan harus ditaati keduabelah pihak. ”Sudah tidak ada masalah dengan perjanjian ini, investor dan Pemkab serta pedagang sama-sama enak,” ujarnya. [hds]
