Pedagang Pasar Wisata Tugu Kota Malang Dikenalkan Pembayaran Non Tunai

Kota Malang, Bhirawa
Bank Jatim Cabang Malang, terus mengkapanyekan pembayaran non tunai, melalui QRIS atau  Quick Response Indonesia Standard.
Sosialisasi itu, disampaikan

Neny Desi Pimpinan Kas Pemkot Malang, kepada para pedagang pasar wisata Tugu, dalam acara sosialisasi pedagang di Aria Gajayana Hotel, yang digelar oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Senin 15/3 kemarin.
Neny menjelaskan dengan metode QRIS, pembayaran yang lebih mudah dan dapat diawasi regulator dari satu pintu.

” QRIS memungkinkan berbagai penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) berbasis QR dapat diakses hanya dalam 1 kode QR,”jelas dia.

Meski ada perbedaan jenis pembayaran yang dilakukan oleh konsumen namun dengan menyediakan 1 kode QR saja, sudah cukup. Nantinya, semua pedagang di kawasan wisata belanja akan memaksimalkan sistem pembayaran melalui QRIS.

“Kedepan semua pembayaran bisa melalui model uang non tunai. Ini untuk menghindari bersentuhan langsung, dimasa pandemi seperti sekarang ini,”tukasnya.
Sementara itu Kepala Disporapar, Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, menyampaikan

Pasar Wisat Tugu, memulai, memaksimalkan upaya pembayaran digital dan memaksimalkan IT yang dimulai oleh para pedagang.
Apalagi lanjutnya,

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satunya, yakni fokus mengembangkan sejumlah pedagang di kawasan belanja Tugu, Velodrome maupun Malang Night Market.

Sejumlah pedagang tersebut diajarkan untuk mulai menggunakan portal belanja online (e-commerce), dengan sistem pembayaran elektronik (cashless).
Untuk mendukung pedagang menuju digitalisasi, mereka bisa menggunakan aplikasi QRIS sebagai pembayaran non tunai.

“Hal ini dilakukan menuju smart city. Sebab, untuk menuju kesana, salah satunya adalah smart economy, bagi para pedagang, utamanya UMKM,” kata dia.
Nantinya, semua pedagang di kawasan wisata belanja akan memaksimalkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan sebagai salah satu upaya peningkatan kapasitas pedagang, berbagai
cara harus ditempuh.

“Untuk pendampingan e-commerce, dalam hal ini, pemkot melalui kominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) dan perguruan tinggi akan memberikam pendampingan, agar produkmya layak dijual di pasar global,” papar Sutiaji.(mut)

Tags: