Pedagang SIB Diklaim Diuntungkan Adanya Bulak Fest 2016

13-bulak-fest-2016

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam acara Bulak Fest 2016.

Surabaya, Bhirawa
Acara Bulak Fest 2016 yang berlanjut dengan acara  makan ikan bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diklaim menguntungkan para pedagang Sentra Ikan Bulak (SIB).  Dari evaluasi yang dilakukan, acara tersebut juga disebut sukses karena banyak warga terlibat langsung.
Camat Bulak  Suprayitno mengatakan warga mulai anak kecil hingga dewasa dilibatkan dan mampu meramaikan Sentra Ikan Bulak. Jika ada pedagang yang mengaku rugi, menurutnya, kesalahan pedagang sendiri karena pihak panitia sudah memesan makan dan minum kepada seluruh pedagang. “Dari hasil evaluasi, kami katakan acara Bulak Fest 2016 sukses. Karena warga terlibat langsung mulai dari anak kecil hingga dewasa. Kalau pengunjung  ada yang tidak bayar, itu kesalahan pedagangnya sendiri. Artinya kesalahan bukan ada pada pihak panitia,” katanya saat dikonfirmasi Bhirawa, Selasa (12/4) kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, acara makan ikan bareng bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada gelaran Bulak Fest 2016, Minggu (10/4) lalu menyisakan masalah. Banyak pengunjung yang memanfaatkan event tersebut dengan mengambil dagangan para penjual makanan dan minuman yang ada di SIB tanpa harus membayar.  Ketika disuruh bayar oleh pedagang, pengunjung tidak mau membayar karena dinilai gratis semua tanpa kecuali.
Prayit sapaan akrabnya menambahkan, pihak panitia Bulak Fest 2016 telah memesan makanan dan minuman kepada masing-masing pedagang. Satu pedagangnya menyiapkan 12 porsi untuk pengunjung yang hadir. “Jadi pedagang merasa diuntungkan dengan adanya Bulak Fest 2016. Sekcam juga sudah menemui pedagang dan tidak ada yang merasa dirugikan,” elaknya.
Ia menjelaskan, acara Bulak Fest 2016 untuk mempersiapkan warga, tidak hanya pada persiapan pembukaan Jembatan Kenjeran dan hari UN Habitat di mana Kota Surabaya menjadi tuan rumah. Melainkan pada persiapan jangka panjang yakni menyiapkan Kenjeran menjadi destinasi wisata baru.
“Tidak hanya terpaut pada pembukaan jembatan dan UN Habitat saja, melainkan pada persiapan jangka panjang. Karena wilayah ini akan menjadi destinasi wisata baru,” ujarnya.
Bulak Fest 2016, kata Prayit, akan menjadikan kawasan kampung Nelayan Bulak sebagai ikon baru pariwisata bagi warga Kota Surabaya. Peresmian Kampung Nelayan Bulak sebagai destinasi wisata yang baru ini juga di maksudkan sebagai persiapan untuk peresmian Jembatan Kenjeran Surabaya serta persiapan untuk menyambut hari UN Habitat yang akan di laksanakan di Kota Pahlawan ini. [geh]

Tags: