Peduli Covid 19, HILMI-FPI Beri Bantuan Ke RSUD Kota Probolinggo

HILMI FPI serahkan bantuan ke RSUD Moh Saleh.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pelindo-Ksop Serahkan CSR Alat Rapid Test
Probolinggo, Bhirawa
Kepedulian terhadap penanganan pasien COVID 19 di Kota Probolinggo juga menjadi perhatian Hilal Merah Indonesia (HILMI) – Front Pembela Islam (FPI) setempat. mereka menyerahkan bantuan berupa box aerosol dan APD (Alat Pelindung Diri) ke RSUD dr Mohamad Saleh. Selanjutnya Pelindo-Ksop Serahkan CSR Alat Rapid Test
“Kami ingin membantu menyalurkan bantuan dari kami sesama muslim untuk pasien COVID 19. Kepada para dokter agar mudah menanganinya (pasien) jadi kami memberikan aerosol box dan hazmat serta yang lainnya,” ujar Ketua FPI Probolinggo Lukman Al Hadad, Jum’at 12/6/2020.
Bantuan ini diperoleh dari dana patungan para pengurus FPI di Kota Probolinggo. “Sesama manusia harus saling memikirkan, ya kami harus saling membantu. Bentuk kepedulian sosial,” ujar Lukman yang hadir bersama dua pengurus lainnya, siang itu.
Setelah menerima bantuan secara simbolis, Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh dr Abraar HS Kuddah menjelaskan bahwa box aerosol ini lebih membantu tim tenaga kesehatan (nakes) saat memberikan pelayanan pada pasien COVID 19. “Selain mengenakan APD level 4 apabila ditambah peralatan ini, jauh lebih safe. Dengan penambahan alat ini akan membuat dokter atau nakes lebih percaya diri, dengan artian angka safety-nya tinggi,” ujar dr Abraar.
Ia pun berencana akan memperbanyak box aerosol dan dibagikan ke nakes yang melakukan tindakan aerosol atau pemasangan ventilator pada pasien COVID 19. Di box tersebut juga akan dipasang alat tambahan yang bernama suction aerosol. “Kami selalu berupaya menyempurnakan tindakan-tindakan medis sehingga angka safety lebih tinggi mendekati kesempurnaan. Walaupun tidak mungkin sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah,” imbuh dr Abraar.
Dokter spesialis bedah ini menambahkan, ia bersyukur dan berterimakasih kepada semua komunitas atau pihak manapun yang telah peduli serta membantu rumah sakit dalam menangani pasien COVID 19.
“Bersama-sama masyarakat termasuk dari FPI ini, juga ikut menyelamatkan bangsa dari pandemi COVID 19. Mereka juga ikut mengawal pelayanan kesehatan di Kota Probolinggo dengan memberikan bantuannya,” terang dr Abraar lagi.
Pelindo III Cabang Probolinggo menyerahkan bantuan berupa 600 alat rapid test ke Pemerintah Kota Probolinggo. Selain memberikan bantuan tersebut, Pelindo menjanjikan jumlah lebih besar untuk melakukan rapid test massal di kota ini.
Hal itu disampaikan Manager Pelindo III Cabang Probolinggo Adji Djoko Wibowo dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Capt Subuh Fakkurochman saat bertemu Sekda drg Ninik Ira Wibawati, di kantor Pemkot Probolinggo.
“Kami diminta bersurat ke Pelindo dan mudah-mudahan bisa secepatnya. Karena alat rapid tes itu nantinya untuk santri yang akan mulai berdatangan di Kota Probolinggo,” ujar sekda. Menurutnya, di Kota Probolinggo ada 17 ponpes (pondok pesantren) dengan jumlah sekitar 8000 santri.
Bantuan alat rapid itu nantinya akan menyokong kebutuhan Dinas Kesehatan setempat. Pasalnya, Dinkes sebenarnya sudah menganggarkan 8500 alat rapid tes yang digunakan untuk tempat karantina, ODP, PDP, OTG baik itu hasil tracing atau pelaksanaan di masyarakat (tidak termasuk RSUD).
Dinkes pun telah membuat prioritas siapa yang harus mengikuti rapid test. Dimulai dari kepala daerah, forkopimda, DPRD, kepala OPD dan selanjutnya rencananya santri yang tiba di ponpes hingga pedagang pasar. Sementara itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang hasil rapid tes yang diselenggarakan di Pelindo III Cabang Probolinggo. Dari 1800 tes, hanya dua yang menunjukkan hasil reaktif.
“Dua orang reaktif itu dari luar kota. Sudah di tindaklanjuti oleh Dinkes setempat dan dikarantina sambil menunggu hasil swab,” kata Plt Kepala Dinkes dan P2KB dr NH Hidayati yang ikut mendampingi pertemuan siang itu. Ia pun membenarkan terkait rencana melakukan tes rapid massal serentak di Kota Probolinggo.
Lebih lanjut dr. Abraar menugngkapkan untuk pertama kalinya, Rumah Sakit Dokter Mohamad Saleh, Kota Probolinggo menerima Pasien Dalam Pengawasan (PDP) akut rujukan dari Surabaya. Pasien ini terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Kota Probolinggo, karena rumah sakit di Surabaya penuh pasien PDP dan pasien covid 19.
Pasien rujukan dari Surabaya ini berjenis kelamin perempuan, berusia 60 tahun dan saat ini kondisinya kritis. Yang bersangkutan merupakan pasien PDP akut. Menurut dokter Abraar Kuddah, pada hari Kamis ini, pasien akan menjalani swab dan pihaknya tengah mempersiapkan terapi apheresis sambil mencari donor plasma pasien covid 19 yang sembuh.
Dari data Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, jumlah pasien covid 19 mencapai 24 orang, 18 orang diantaranya sudah sembuh. Saat ini rumah sakit dokter mohamad saleh menangani dua pasien, 1 pasien covid 19 anak berusia 14 tahun dan 1 pasien PDP akut warga Surabaya.(Wap)

Tags: