Pegawai Diistimewakan Jadi Rasan-rasan di Lingkungan Dindik Jatim

Saiful Rahman

Saiful Persilakan Inspektorat Lakukan Penelusuran
Dindik Jatim, Bhirawa
Suasana tak nyaman kembali terasa di internal Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Kasak-kusuk tentang keberadaan pejabat yang kerap mendapat keistimewaan menjadi bahan rasan-rasan yang hangat di antara pegawai instansi di bawah kepemimpinan Saiful Rachman tersebut.
Perlakuan istimewa tersebut diterima Kepala UPT Bina Prestasi Dindik Jatim Suhartatik. Setelah dua kali mendapat promosi jabatan hanya dalam rentang waktu delapan bulan, kini Suhartatik kembali mendapat kesempatan istimewa dengan mengikuti Diklatpim III tanpa harus mengikuti Diklatpim IV. Menurut informasi dari internal pegawai Dindik Jatim, perihal keistimewaan tersebut dapat diraih Suhartatik lantaran memiliki back up dari petinggi Pemprov Jatim.
“Saya sendiri tidak tahu. Sebagai PNS saya hanya melakukan tugas. Karena diperintah Dinas Pendidikan ikut Diklatpim ya harus berangkat,” tutur Suhartatik saat dikonfirmasi kemarin, Kamis (16/2).
Perintah tersebut, lanjut dia, juga cukup mendadak. Hingga Suhartatik mengaku ketinggalan dalam sesi pembukaan Diklatpim III yang digelar di Badan Diklat Jatim.
Kenyataan ini memang bertentangan jika mengacu persyaratan yang ditetapkan BKD Jatim melalui suratnya perihal pemanggilan peserta Diklatpim III. Salah satu poin yang menjadi syaratnya ialah memiliki STTPP Diklatpim IV. Di sisi lain, promosi jabatan Suhartatik juga jadi sorotan lantaran tidak sesuai dengan PP Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas PP No 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural. Dalam pasal 7A dijelaskan, PNS yang menduduki jabatan struktural dapat diangkat dalam jabatan lebih tinggi sekurang-kurangnya telah dua tahun dalam jabatan struktural yang pernah atau masih diduduki kecuali pengangkatan jabatan yang menjadi wewenang presiden. “Jadi ini bukan kemauan sendiri, tapi tugas dari dinas,” tandas Suhartatik.
Kendati menjadi sorotan, Suhartatik tetap fokus dengan seluruh materi pendidikan dan pelatihan yang tengah diikutinya hingga Mei mendatang. Selama empat bulan tersebut, dia berusaha membagi waktu antara on campus dan off campus yang terbagi dalam lima tahap. “Tanggung jawab sebagai pegawai di Dindik Jatim juga tidak bisa ditinggalkan. Jadi harus benar-benar fokus pada pelatihan dan pekerjaan,” terang dia.
Menanggapi hal ini, Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman menolak jika pihaknya disebut tebang pilih dalam melakukan pembinaan pegawai. Setiap promosi maupun kesempatan untuk mengikuti Badiklat, seluruh pegawai mendapat kesempatan yang sama sesuai kapasitasnya. Namun, keputusan untuk memilih adalah wewenang Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
“Kalau ada usulan ya saya usulkan semua. Baik untuk promosi maupun mengikuti Diklatpim,” terang Saipul.
Kendati demikian, jika ditengarai ada indikasi pelanggaran, Saiful mempersilakan pihak Inspektorat turun melakukan evaluasi. “Kalau memang tidak sesuai ya biarkan nanti Inspektorat yang turun,” pungkas dia. [tam]

Tags: