Pegawai Kemenhub RI Meninggal saat Diklat di Puslatpur Pasuruan

Jenazah Kepala Seksi Pelayanan di Bandara Sentani Jayapura Johanes Susilo akan dibawa ke rumah duka, Kamis (26/5).  [hilmi husain]

Jenazah Kepala Seksi Pelayanan di Bandara Sentani Jayapura Johanes Susilo akan dibawa ke rumah duka, Kamis (26/5). [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Kepala Seksi Pelayanan di Bandara Sentani Jayapura Johanes Susilo ( 41) meninggal dunia saat menjalani Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pembangunan Karakter dan Kesamaptaan Aparatur Kementerian Perhubungan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir Grati, Kabupaten Pasuruan.
Pegawai Kemenhub RI yang merupakan warga Perumahan Kepuh Permai Jalan Welirang Blok N/12, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo meninggal di barak latihan pada Kamis (26/5) sebelum memulai olahraga pagi.
Johanes Susilo memulai Diklat di Puslatpur Pasuruan sejak Senin (23/5), bersama 223 peserta lainnya. Selama beberapa hari latihan, kondisi fisik korban masih sehat. Sebelumnya, korban bersama peserta lain melakukan kegiatan sampai pukul 23.00 pada Rabu (25/5).
Namun, ketika korban bangun dan hendak melakukan aktivitas olahraga pagi, mendadak kejang-kejang. Hingga akhirnya nyawanya tidak tertolong. “Beliau tidak mengeluhkan apapun. Pagi tadi sempat mengeluh tidak enak badan. Kemudian, bersama rekan-rekan kami bawa ke Puskesmas Grati. Sempat menjalani perawatan pernapasan, tapi beliau sudah tidak ada,” kata Ras Burhani, rekan Johanes Susilo saat pelatihan bersama, Kamis (26/5).
Sekretaris Jenderal Kemenhub RI Sugihardjo menyampaikan meninggalnya Johanes Susilo bukan karena pelatihan. Karena dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya patah tulang pada diri korban.
“Sudah saya konfirmasi. Dari pemeriksaan dokter tidak ditemukan luka ataupun tanda-tanda kekerasan. Semua tanda fisik di luarnya tidak ada tanda kekerasan apapun,” ujar Sugihardjo usai mengunjungi Johanes di kamar mayat RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan.
Iapun juga mengonfirmasi pihak Puslatpur yang ada di lokasi. Hasilnya sama dan dipastikan korban meninggal bukan karena pelatihan. “Atas nama pribadi dan Sekjen Kemenhub mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga,” tandas Sugihardjo.
Dalam kesempatan itu, Sugihardjo menjelaskan para peserta yang mengikuti pelatihan itu sudah diseleksi. Salah satunya usia peserta di bawah 50 tahun serta setiap peserta harus dicek kesehatan oleh dokter. “Para peserta yang kurang sehat  seyogyanya tidak boleh ikut atau tidak ada paksaan,” paparnya.

Sesuai Standar PNS  
Perwakilan Mako Kolatmar Grati, Pasuruan, Letkol Purnomo menyampaikan para peserta Diklat Pembangunan Karakter dan Kesamaptaan Aparatur Kementerian Perhubungan di Puslatpur Marinir Grati sudah sesuai dengan standar PNS.
“Beliau meninggal, tak melakukan aktivitas berat. Meninggalnya setelah bangun tidur, ketika akan mulai olahraga pagi, saat akan mengganti kaos olahraga,” kata Letkol Purnomo.
Sedangkan, latihan untuk para peserta diklat dinilai standar. Di mana sebagian besar pelatihannya ada di dalam ruangan. Musibah ini bukan kesalahan dari pelatih. Karena setiap dimulai kegiatan para peserta selalu dimintai kesanggupan. “Beliau saat itu kondisinya sehat. Selain itu juga menyertakan surat dokter yang menyatakan yang bersangkutan sehat,” terangnya. [hil]

Tags: