Pegawai RS Karsa Husada Sigap Evakuasi Pasien

Petugas PMK memakai baju anti api dan menggunakan masker khusus menyelamatkan pasien yang terjebak api dalam simulasi penanggulangan kebakaran kemarin

Petugas PMK memakai baju anti api dan menggunakan masker khusus menyelamatkan pasien yang terjebak api dalam simulasi penanggulangan kebakaran kemarin

Kota Batu, Bhirawa
Beberapa pasien di Rumah Sakit Karsa Husada dievakuasi ke halaman gedung. Hal ini dilakukan setelah pemadaman api gagal dilakukan oleh para pegawai rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jatim ini. Akibatnya, mobil pemadan dari PMK Kota Batu terpaksa didatangkan untuk ikut menjinakkan api.
Si jago merah membuat beberapa benda di rumah sakit tersebut meledak dan menimbulkan asap hitam serta bau sangit. Pusat kendali keamanan rumah sakit langsung memerintahkan evakuasi pasien yang ada di rumah sakit. Pasien yang sudah terbagi dalam triage (pengkategorian) diselamatkan secara bertahap.
Mulai dari pasien yang menggunakan hanya bisa berbaring di tempat tidur, pasien yang tidak bisa berjalan harus dievakuasi menggunakan kursi roda hingga menyelamatkan data-data penting RS.
Sementara beberapa petugas PMK berusaha memadamkan api, ternyata ada seorang pegawai RS yang tertinggal, hingga akhirnya dua orang petugas PMK menggunakan pakaian tahan api dan masker merangsek masuk untuk mengeluarkan pegawai RS yang terjebak.
Tepuk tangan pun membahana saat petugas PMK mengeluarkan pasien yang terjebak tersebut. Semua itu adalah simulasi penanganan kebakaran yang dilakukan oleh PMK Kota Batu di RS Karsa Husada.
“Kita simulasikan evakuasi korban saat terjadi kebakaran, karena kebakaran di rumah sakit itu sulit,” ujar Ka UPT PMK Kota Batu, Santoso Wardoyo, Selasa (2/8).
Menurut Santoso, selain memiliki gedung bertingkat, di rumah sakit ini banyak pasien dan material mudah terbakar. “Ada beberapa hal yang sangat penting, pertama banyak peralatan yang gampang terbakar, banyak aliran listrik dan gampang meledak, lebih berbahaya lagi banyak bahan kimia yang mungkin baunya bisa mengakibatkan kematian,”jelas Santoso.
Karena itulah dalam proses evakuasi, pasien sudah dipilah melihat kondisi pasien. Prioritas pertama berlabel merah merupakan penderita cedara berat yang memerlukan tindakan cepat untuk menyelamatkan hidup, dan prioritas kedua berlabel kuning, pasien yang memerlukan bantuan dengan cedera yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat.
Prioritas ketiga berlabel hijau merupakan pasien yang dengan cedera minor, dengan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera dan tidak mengancam nyawa atau kecacatan.
Kepala Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RS Karsa Husada, Dokter Ida Bagus Iksananda mengatakan, pelatihan dan simulasi pencegahan kebakaran ini dilakukan agar seluruh personil pegawai tahu apa yang terjadi bila terjadi kondisi darurat seperti kebakaran.
“Ketika ada kondisi darurat, seluruh pegawai tahu apa yang harus diperbuat, hal ini penting untuk meminimalisasi jatuhnya korban jiwa, karena di rumah sakit ini minimal terdapat 400 orang, dengan jumlah tempat tidur sebanyak 125 buah,” ujar Iksananda.  [nas]

Tags: