Pejabat di Madura Dinilai Bermental Korupsi

A Busro Karim

A Busro Karim

Sumenep, Bhirawa
Belasan aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Madura Melawan Korupsi (Geramsi)  melakukan aksi unjuk rasa di depan Mesjid Agung Sumenep. Mereka yang merupakan aktifis mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep menilai para pejabat di Madura bermental korupsi.
Mereka menggalang tanda tangan sebagai bentuk penolakan terhadap tindak pidana korupsi di Madura. Salah satunya, Bupati Sumenep, A Busro Karim juga ikut menandatangani anti korupsi dikain putih sepanjang 20 meter.
Koordinator aksi, Buhara mengatakan, korupsi telah membuat pilar-pilar kebangsaan tergoyah sehingga anggaran yang sejatinya dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, tapi ternyata hanya mengisi kantong-kantong para pejabat yang bermental korupsi. “Korupsi sepertinya sudah mendarah daging pada para pejabat mulai dari pusat hingga daerah termasuk di Madura. Hal tersebut membuat rakyat menderita,” kata Buhara, Senin (24/03).
Untuk itu, sambungnya, gerakan pemuda tersebut akan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi yang dilakukan para pejabat di Madura. Sebab, korupsi itu hanya menyengsarakan rakyat. Di Madura, kasus korupsi terbilang tinggi bahkan penegak hukum pun tidak bisa menuntaskan kasus korupsi. “Kami sebagai pemuda intelektual Madura akan mengawal rakyat. Mental korupsi harus dihapus dan kesejahteraan rakyat harus dijunjung tinggi,” ungkapnya.
Dia meminta, penegakan supremasi hukum di Madura termasuk di Sumenep harus ditegakan, sebab selama ini penegakan hukum di Madura terkesan lemah dan banyak kasus korupsi yang mengendap di Kejaksaan Negeri Sumenep. “Gantung koruptor, tegakkan hukum sesuai prosedur yang berlaku. Jangan beri ampun pada koruptor,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia memaparkan, dalam momentum pemilu legislatif ini para politisi bisa memberikan pendidikan politik yang baik. Money politik yang bisa terjadi pada momen pemilu, untuk pileg tahun ini harus dihentikan. “Dalam momentum pemilu legislatif ini, para politisi bisa memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, hentikan money politik,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep, A Busro Karim mengatakan, pihaknya mendukung gerakan pemberantasan korupsi di Madura tersebut. Sebab, korupsi itu dinilai merusak kometmen demokrasi dan hanya menyengsarakan rakyat. “Kami mendukung pemberantasan korupsi di Madura, termasuk di Sumenep,” jelas Bupati usai menandatangani pemberantasan korupsi.
Bupati juga menghimbau, pada momentum pileg ini bebas dari money politik. “Harapan kami, para caleg jangan sampai bermain uang untuk mendapatkan dukungan dari rakyat,” harapnya. [sul]

Tags: