Pejabat Eselon II Terganjal Leadership-Powerness

Leadership-PowernessPemprov Jatim, Bhirawa
Kurangnya leadership dan  powerness menjadi alasan utama  gugurnya sejumlah pejabat perempuan dalam lelang jabatan eselon II di Pemprov Jatim. Berdasarkan pengalaman pada lelang jabatan sebelumnya, dari 36 pejabat eselon III yang mendaftar hanya diikuti lima orang pejabat wanita dan semua tidak lolos seleksi.
Kondisi ini disampaikan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menanggapi sedikitnya pejabat eselon II dari kalangan PNS perempuan. Menurut Gubernur , kebijakan promosi jabatan dari eselon III menjadi eselon II harus melalui proses lelang jabatan. Itu artinya, semua pejabat eselon III yang ingin menjabat eselon II harus bersaing dan berebut untuk mendapatkannya. Siapa yang berhasil mendapatkan nilai terbaik, dialah yang bakal menjadi pejabat eselon II.
“Dulu bisa mempromosikan pejabat perempuan pemprov karena mesakno (kasihan) sebab sudah senior dan pantas mejnadi kepala SKPD. Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi. Mau tidak mau ya harus ikut lelang karena ketentuannya seperti itu,” kata Gubernur Soekarwo, dikonfirmasi, Senin (14/9).
Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo mengatakan, dirinya tidak ikut campur dalam urusan lelang jabatan. Semua proses diserahkan kepada Sekdaprov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM, selaku Ketua Panitia Seleksi.
“Saat lelang jabatan sebelumnya, saya dapat informasi dari Pak Sekda, dari semua pejabat perempuan yang ikut lelang, semuanya gugur alias tak lolos tes. Mau bagaimana lagi. Idealnya, memang perlu ada pelatihan khusus tapi kan tidak mungkin leadership itu dibentuk secara instan hanya dengan pelatihan,” ungkapnya.
Menurut dia, saat dilakukan assessment ada pejabat perempuan pemprov yang galaknya melebihi galaknya pejabat laki-laki. “Bahkan dia juga memiliki sifat mutungan (ngambekan). Namun berhubung dia sudah menduduki jabatan eselon II tidak bisa diturunkan greatnya menjadi eselon III,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim Siswo Heroetoto SH MHum MM menjelaskan, secara kompetensi PNS wanita pemprov tidak kalah dibanding dibanding laki-laki. Berdasarkan hasil assessment pejabat eselon III hasil terbaik diterima PNS wanita.
“Memang saat pendaftaran seleksi terbuka untuk pejabat tinggi pratama sebelumnya hanya diikuti lima orang PNS perempuan saja. Saya melihat itu karena ketergerakan saja. Seandainya banyak eselon III perempuan yang daftar, pasti ada yang lolos. Untuk kompetensi mereka (PNS perempuan) itu mampu dan pintar. Tapi memang memiliki satu kelamahan yaitu kurang powernya,” ungkapnya.
Agar pejabat perempuan banyak yang mendaftar, Siswo berharap para kepala SKPD mau mendorong pejabat eselon III yang ada di SKPD-nya untuk mau ikut lelang jabatan yang nanti akan dibuka lagi. “Lelang jabatan akan dibuka lagi sebentar lagi. Sekarang masih proses persetujuan dari Pak Gubernur untuk waktu prosesnya,” katanya.
Seperti yang diketahui, saat ini ada jabatan yang lowong di Pemprov Jatim yaitu posisi kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Jatim, dan salah satu Wadir di RSU dr Soetomo Surabaya. Sementara posisi Direktur RSU dr Soetomo masih belum diisi karena menunggu proses penyelesaian rekomendasi dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) tuntas. [iib]

Tags: