Pejabat Harus Mampu Berinovasi

2-badiklat-Wagub jatim tutup diklat kepemimpinan angkatan XXXIII di gedung badan diklat balongsari surabaya (2)Pemprov Jatim, Bhirawa
Menjelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015, para pejabat dituntut untuk berani melakukan inovasi yang bertaraf internasional agar memiliki daya saing di era pasar bebas. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf saat menutup Diklatpim Tingkat II angkatan XXXIII Jatim di Badiklat Jatim Kamis (4/9).
“Menjelang AEC 2015 persoalan daya saing, pemerataan ekonomi dan penciptaan iklim yang kondusif harus benar-benar ditangani secara serius. Pada tataran makro, perlu penguatan koordinasi dan sinergitas kebijakan antara pusat dan daerah, openyempurnaan tata kelola birokrasi, pemberantasan korupsi, serta percepatan peningkatan pembangunan infrastruktur,” katanya di hadapan peserta.
Sedangkan dalam tataran mikro, daya saing atau kapabilitas perusahaan dalam mengelola sumerr daya juga perlu ditingkatkan. Peningkatan local champion seperti sekolah gratis bagi masyarakat tidak mampu dapat menjadi produk nasional.
“Lokal champion lainnya yakni meningkatkan kualitas UMKM agar dikenal. Mewakili pak Gubernur, saya menyampaikan perubahan di tengah masyarakat pelayan publik mampu melakukan perubahan dalam pelayanan yang berstandar internasional,” katanya.
” Pemberian kurikulum yang dirancang sedemikian rupa diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan di tempat kerja. Berakhirnya diklat ini akan menjadi jembatan bagi terjadinya perubahan, perbaikan dan peningkatan dari apa yang sudah diinisiasidalam proses belajar mengajar,” tambahnya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI, Prof Agus Dwiyanto MBA, diklatpim ini memaksa untuk dapat memberikan inovasi, bagaimana perubahan ini dapat berjalan ddengan baik. Menurutnya, melakukan perubahan dipemerintahan itu sangatlah sulit dilakukan. “Tapi saya yakin melalui proses pembelajaran, memiliki wawasan yang berbeda, serta inovasi perubahan di berbagai sektor sehingga dapat dilakukan perubahan dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badiklat Jatim, Saiful Rahman MPd MM menambahkan, diklat yang diikuti selama kurang lebih 92 hari kerja mulai 7 Mei hingga 4 April hendaknya inovasi yang telah diciptakan pada saat diklat dapat berdaya guna di tempat kerja masing-masing.
Diklat diikuti oleh 60 orang yang berasal dari pusat dan daerah serta kabupaten/kota Jatim. Dalam diklat telah dihasilkan lima besar terbaik, sebagai berikut Iwan Ismuyanto dari Biak-Papua, drg Sr Mustika wati dari Kementerian Kesehatan RI, Ir I Gusti Ayu Dewi Hariadi dari Gianyar-Bali, Sumasna dari Subang-Jabar, dan Drs Pinus Samsudin MSi dari Kabupaten Bangkayang-Kalbar. [wwn]

Rate this article!
Tags: