Pejabat PLN asal Pasuruan Jadi Korban Tsunami di Pandeglang Banten

Jenazah Ninil Ukhita Anggra Wardani, warga Perum Batara, Dusun Mojorejo, Desa Sidowayah, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan yang menjadi korban ombak tsunami di pantai Pandeglang Banten tiba dirumah duka, Senin (24/12) malam. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Ninil Ukhita Anggra Wardani (37), warga Perum Batara, Dusun Mojorejo, Desa Sidowayah, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan ikut menjadi korban terjangan ombak tsunami yang menghantam pantai Tanjung Lesung, Provinsi Banten, Sabtu (22/12) malam.
Jenazah korban tiba di rumah duka pada Senin (24/12) malam sekitar pukul 18.00 WIB dan langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Berdasarkan informasi di lokasi, korban saat itu tengah mengikuti family gathering Perusahaan Listrik Negara (PLN) UIP Jawa Bagian Barat Tengah. Dalam acara itu, korban bersama 256 peserta family gathering yang terdiri dari pegawai dan keluarganya, turut menjadi korban gelombang tsunami tersebut.
Senior Manager General Affair PLN Unit Induk Distribusi Jatim, Dwi Suryo A menjelaskan korban meninggal akibat tsunami saat mengikuti family gathering di pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan kedinasan rutin tahunan.
Ninil Ukhita Anggra Wardani adalah pejabat PLN sebagai Manager Aset dan Properti di Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat dan Banten “Beliau, almarhumah ibu Ninil mengikuti acara kedinasan family gathering tahunan. Kegiatan ini untuk introspeksi selama setahun sekaligus evaluasi kinerja,” ujar Dwi Suryo A.
Namun, ia tak menyangka akan ada bencana tsunami yang merenggut ratusan nyawa, termasuk puluhan pegawai PLN yang mengikuti acara family gathering. “Saat kegiatan gathering mendadak ada ombak besar. Semua menyelamatkan diri masing-masing. Hingga saat ini sudah ditemukan ada sekitar 40 korban meninggal dari pegawai kami dan keluarganya, termasuk Ibu Ninil,” kata Dwi Suryo A. [hil]

Tags: