Pejabat Sidoarjo ‘Gamang’ Sikapi Lelang Jabatan

Lelang jabatanSidoarjo, Bhirawa
Tidak mudah menjaring calon Sekkab Sidoarjo melalui lelang jabatan, sejumlah pejabat eselon II B harus berpikir untuk mendaftar tanpa persetujuan bupati.
”Bisa jadi ‘jambu monyet’ kalau nyelonong daftar tanpa sepengetahuan bupati,” ujar kepala dinas yang menolak disebut namanya. Jabatan Sekkab itu walaupun posisinya startegis karena menjadi panglimanya PNS Sidoarjo tetapi tidak banyak menarik minat kepala dinas/badan di lingkungan Pemkab.
”Kalau mau berinteraksi dengan kegiatan dan bersentuhan dengan kepentingan masyarakat secara langsung lebih nyaman menjadi kepala dinas atau badan,” lanjutnya.
Sekkab adalah pejabat dengan eselon II A atau yang palin tinggi di Pemkab Sidoarjo sehingga mungkin ingin menjadi Sekkab untuk mengejar kenaikan eselon. Ia yakin, kepala dinas/badan yang akan mendaftar di Pansel lelang jabatan tidak akan berinisatif sendiri, kalaupun mendaftar pasti atas sepengetahuan dan persetujuan bupati. Kalau dia berjalan sendiri tanpa persetujuan, akan mempersulit posisinya di jabatan apapun nantinya. Pejabat lain juga sama menegaskan tak berminat ikut lelang jabatan.
”Melihat anginnya dulu ke mana, bila bupati memberi sinyal kepada saya, tentunya saya juga berpikir positif saja,” bebernya.
Situasi seperti ini akan berpengaruh dalam pekerjaan di kemudian hari. Karena bagaimanapun bupati adalah atasan langsung Sekkab, jadi harus melihat figur yang benar-benar memiliki chemistry dengan bupati.
Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa Damroni Chudlori, Rabu (3/8) siang meminta Pansel harus bekerja profesional untuk menyaring tiga calon yang dinilai pantas untuk diajukan ke Gubernur Jatim. Dan keputusan Gubernur untuk menetapkan Sekkab adalah keputusan yang harus ditaati .
Beredar kabar, saat ini pejabat eselon II B yang berpeluang menggantikan Vino Muntiawan SH, Desember 2016, adalah Ir Sulaksono (Kepala Bapekab), Djoko Sartono (Kepala DPPKA), Ir Sigit Setiawan (Kadis Bina Marga). Bupati dalam setiap kesempatan mengisyaratkan untuk memilih calon yang dinilai dekat dengannya, arahnya ke Djoko Sartono.
Namun Sigit Setyawan diperkirakan menjadi kuda hitam, karena bila menimbang-nimbang soal kedekatan, dia termasuk yang dekat dengan bupati serta akrab dengan Ketua Komisi C DPRD, Ahmad Amir Aslihin yang tak lain putra Bupati Saiful. [hds]

Tags: