Pekan Ini, Pemkot Surabaya-KAI MoU Pembangunan Trem

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemkot, Bhirawa
Pemkot Surabaya dan PT Kereta Api  Indonesia (KAI) akan meneken nota kesepakatan atau MoU pembangunan proyek alat transportasi massal berupa trem pada pekan ini.
Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan di Surabaya  mengatakan pekan lalu pihaknya melakukan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait ketentuan kerjasama dengan PT KAI seperti metode kerjasama dan sumber pendanaannya. “Dalam waktu dekat ini, akan ada MoU dengan PT KAI,” katanya, Minggu (21/9).
Mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menjelaskan saat ini PT KAI dan Pemkot Surabaya sedang menelusuri jalur yang akan dilalui oleh trem.
Pihaknya sudah melakukan survei di beberapa titik, seperti di Jalan Darmo, Jalan Diponegoro dan seterusnya. “Jalur yang dilalui trem nanti akan menggunakan lahan Pemkot Surabaya dan PT KAI,” katanya.
Dia menampik pembangunan trem hanya akan menambah kemacetan karena pemkot sedang melakukan pengembangan lalu lintas, seperti penggunaan traffic light, dan Closed Circuit Television (CCTV).
Keduanya, lanjut dia, akan dimaksimalkan untuk membuat lalu lintas lancar dan kepadatan kendaraan terkendali dengan sangat baik. “Memang karena barang baru (trem) masih butuh penyesuaian, tetapi dengan pengembangan lalu lintas yang dilakukan wali kota kemacetan akibat trem bisa diminalisir,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha sebelumnya meminta agar Wali Kota Surabaya tidak tergesa-gesa mewujudkan proyek trem. Dia menyarankan supaya proyek yang akan direalisasikan melalui kerjasama Pemkot dengan PT KAI ini harus dikaji terlebih dahulu agar tidak menimbulkan pro dan kontra.
“Kami hanya mengaharapkan, Surabaya ini kan luar biasa macetnya. Artinya, progam itu harus digodok dulu, setelah itu baru dipublikasikan ke publik atau media. Ini kan masih belum jelas tapi sudah digembar-gemborkan, ini yang akhirnya menimbulkan pro kontra,” ucapnya.
Ia mengungkapkan sampai saat ini pemkot belum pernah memberikan keterangan yang resmi kepada dewan. Pihaknya sejauh ini belum mengetahui proyek trem dijadikan seperti apa. “Harusnya kan ada pertemuan dulu pemkot dengan dewan, kita diundang dengan pemerintah kota, dengan Bappeko (Badan Pembangunan dan Perencanaan Kota), atau dengan PT  KAI, biar tidak menimbulkan pro dan kontra diberbagai pihak,” katanya. [dre, gat]

Tags: