Pekerja Bangunan Temukan Granat Nanas Aktif

Personel Polisi dari Polsek Kepanjen dan Personil Koramil Kepanjen saat menunjukkan lokasi ditemukan granat nanas di pondasi bangunan di Hotel YNO Kepanjen, Kec Kepanjen, Kab Malang.

Personel Polisi dari Polsek Kepanjen dan Personil Koramil Kepanjen saat menunjukkan lokasi ditemukan granat nanas di pondasi bangunan di Hotel YNO Kepanjen, Kec Kepanjen, Kab Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Dua orang pekerja bangunan yang bekerja menggali pondasi di Hotel YNO, di wilayah Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang menemukan granat nanas. Kedua pekerja itu, yakni  Ali Bastian (48) warga Jalan Muharto, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang dan Hanafi warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.
Menurut Kapolsek Kepanjen Kompol A Sujalmo, Senin (15/8), kepada wartawan, dua orang pekerja bangunan di hotel YNO Kepanjen, telah menemukan sebuah granat nanas saat menggali pondasi. Granat tangan yang ditemukan pekerja bangunan tersebut masih lengkap dengan pinnya. Sehingga dirinya menduga jika granat itu masih dalam kondisi aktif.
Dari keterangan kedua orang pekerja bangunan tersebut, kata dia, diawali saat kedua pekerja menggali tanah untuk kepentingan pondasi bangunan hotel, cangkul yang digunakan untuk menggali mengenai benda keras, yang semula dikira batu. Namun, setelah digali lebih dalam ternyata benda itu sebuah granat tangan. “Lalu dia melaporkannya ke Kantor Koramil dan Polsek Kepanjen,” jelasnya.
Dari laporan itu, lanjut Sujalno, maka dirinya dan anggota datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Hotel YNO, dan langsung memasang garis polisi. Selanjutnya, memanggil Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Detasemen Brimob Ampeldento, Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, untuk melakukan evakuasi granat nanas tersebut.
Di tempat terpisah, Komandan Koramil (Danramil) 0818/05 Kepanjen, Kapten (Inf) Yuyud Hadi Purnomo? menduga granat tangan jenis nanas yang ditemukan kedua pekerja bangunan di Hotel YNO Kepanjen, merupakan granat peninggalan penjajah Belanda. Sebab, di sekitar yang kini berdiri bangunan Hotel YNO itu, dulunya sebagai benteng pertahanan tentara Indonesia saat diserang oleh Belanda yang dipimpim pahlawan Mayor Hamid Rusdi.
“Wilayah Kecamatan Kepanjen ini dilihat dari sejarahnya merupakan daerah pertahanan tentara Indonesia. Sehingga di wilayah ini sering kali ditemukan baik itu peluru, granat, maupun bom yang ditembakkan dari atas pesawat tempur milik Belanda,” ujarnya. [cyn]

Tags: