Pekerja Informal Masih Dominasi Pengiriman TKI Jatim

Pemprov, Bhirawa
Sektor pekerja informal masih mendominasi pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Hal ini berdasarkan  data dari Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UPT-P3TKI) Surabaya.
Dari jumlah penempatan TKI Jatim di tahun 2013 paling banyak TKI yang bekerja di sektor informal, seperti Pembantu Rumah Tangga (PRT), sopir, maupun buruh bangunan, komposisinya, dari 52.571 TKI, yang bekerja di sektor informal sebanyak 33.911 orang, sisanya sebanyak 18.660 orang bekerja di sektor formal seperti, dosen, pengusaha, dan lain-lain.
Kabupaten/kota di Jatim yang terbanyak mengirimkan TKI adalah, Kabupaten Malang sejumlah 5.823 orang atau sekitar 11 persen dari total penempatan TKI Jatim 2013 sebanyak 52.571 orang, kemudian  Blitar sebanyak 5.179 orang, Kabupaten Ponorogo sebanyak 5.151 orang, dan Kabupaten Tulungagung sebanyak 3.293 orang.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UPT-P3TKI) Surabaya, Hariyadi Budihardjo, Kabupaten Malang merupakan daerah kantong TKI dengan area wilayah 33 kecamatan sehingga memiliki potensi lebih besar dibandingkan daerah lainnya di Jatim. “Kabupaten Malang terus mendominasi jumlah penempatan TKI di Jatim. Wilayahnya memang luas,” kata Hariyadi, Senin (3/2).
Untuk penempatan TKI Kabupaten Malang sebanyak 5.823 orang itu, 1.158 orang di antaranya bekerja di sektor formal dan sisanya 4.665 orang bekerja di sektor informal.
Selanjutnya, penempatan TKI Jatim tahun 2013 terjadi penurunan sekitar delapan persen dibanding penempatan tahun 2012 sebanyak 68.003 orang. Sedangkan negara tujuan kerja yang menjadi favorit TKI Jatim adalah negara-nagara kawasan Asia Pasifik, seperti Hong Kong masih diminati dengan persentase kira-kira 20 persen.
“Kemudian, disusul Taiwan, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Arab Saudi. Selain enam negara itu, juga masih terdapat sejumlah negara lain yang menjadi sasaran penempatan TKI Jatim, namun jumlahnya kecil,” katanya. [rac]