Pekerja Migran Indonesia Asal Kabupaten Tewas Terlilit Mesin di Taiwan  

Darwis saat menunjukkan foto Sigit Ari Sandie yang tewas akibat terlilit mesin di salah satu perusahaan di Taiwan. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang Sigit Ari Sandie (32), yang bekerja di salah satu perusahaan di negara Taiwan, tewas terlilit mesin. Sedangkan informasi adanya warga Kabupaten Malang tewas akibat kecelakaan kerja itu, telah disampaikan oleh salah satu teman korban, pada Jumat (26/3).

“Saya mendapat informasi jika saudara sesepuhnya tewas akibat terlilit mesin, hal ini disampaikan oleh satu teman korban, yang mana telah sama-sama bekerja satu perusahaan di Taiwan,” jelas saudara sepupuh korban Sigit Ari Sandie, Muhammad Darwis, warga Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Selasa (30/3), kepada wartawan.

Menurut dia, sebelum korban tewas, saat itu saudara saya ini tengah makan siang, yang kemudian izin untuk membersihkan mesin. Namun, setelah beberapa menit berpamitan untuk membersihkan, teman saudara saya ini mendapatkan informasi jika korban saat membersihkan mesin, tutup mesin jatuh mengenai leher belakang korban, yang kemudian mendorong sebagian tubuh korban masuk ke dalam mesin, hingga akhirnya terlilit mesin.

“Dari kejadian itu, Sigit langsung dilarikan ke rumah sakit, namun setelah mendapatkan perawatan, nyawa sepupuh saya ini tidak tertolong atau tewas. Padahal, Sigit ini anak tunggal, dan tulang punggung keluarga. Sedangkan dia bekerja di Taiwan sudah hampir satu tahun,” ungkapnya.

Darwis menjelaskan, keluarga mendapatkan kabar dari meninggalnya Sigit, yakni dari Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) di Jakarta, yang memberakatkan sepupuh saya ke negara Taiwan. Karena kebetulan adik saya ini terdaftar di PPTKIS yang ada di Jakarta, dan setelah kejadian itu pihak perusahaan langsung mengabari dirinya atas kabar duka itu. Dan selanjutnya, dirinya langsung memberitahu kepada ibu kandung Sigit.

“Dari kabar meninggalnya Sigit itu, ibu korban saat ini dalam kondisi shock, karena Sigit adalah satu-satunya anak semata wayang, serta menjadi tumpuhan keluarga.” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Darwis juga menyampaikan, jika pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, dan laporan kami sudah ditindaklanjuti, hanya saja masih menunggu hasil keterangan resmi dari PPTKIS yang telah memberakatkan korban ke Taiwan. Sehingga keluarga berharap agar jenazah adik sepupuh saya ini untuk dapat dipulangkan ke Indonesia, dan hak-hak adik saya ini harus dapat dipenuhi secara wajar.

“Keluarga menginginkan Sigit bisa dimakamkan di tanah kelahirannya, yakni di Desa Kalipare. Sehingga dirinya terus mengupadate informasi, baik dari Disnaker Kabupaten Malang, PPTKIS hingga Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia yang ada di Taiwan,” tutur dia. [cyn]

Tags: