Sampang, Bhirawa
Meski lewat tahun anggaran 2014, proyek pembangunan fisik kampus Politeknik Negeri Madura (Poltera) Sampang di Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, hingga saat ini memasuki tahun 2015 masih
terlihat aktivitas pekerjaan di lokasi pembangunannya. Pasalnya anggaran pembangunan tersebut masuk anggaran 2014 dengan nilai kurang lebih Rp 24 miliar.
Menurut Samsuddin ketua LSM gerakan peduli rakyat sampang (GPRS), jika proyek pembangunan Poltera bersumber dari APBN dan APBD tahun 2014, mestinya pekerjaan sudah selesai, sebab saat ini sudah tanggal 18 Januari 2015 dan terlihat proyek pekerjaan masih belum selesai, berdasarkan aturan, hal itu sudah melanggar terkait keterlambatan waktu pekerjaan, sehingga rekanan pelaksana harus mendapatkan sanksi.
“Selain rekanan yang telah melanggar batas waktu kontrak kegiatan, hal ini juga menjadi salah satu indikator lemahnya pengawasan dan pembinaan semua leading sektor yang terkait langsung dengan pembangunan gedung Poltera Sampang. Berdasarkan informasi tahun 2014 anggaran yang digelontorkan ke proyek Poltera kurang lebih 24 Miliar dengan masing-masing APBN 20 Milyar dan APBD 4 Miliar,” jelasnya.
Lebih lanjut Samsuddin mengatakan, pekerjaan proyek Poltera terkesan tidak transparan, sebab di lokasi pekerjaaan tidak ada papan nama kegiatan pekerjaan yang bisa dilihat oleh masyarakat. “Kami berharap pembangunan Poltera ini bisa transparan dan bisa diawasi oleh semua masyarakat,” kata dia.
Beberapa waktu lalu, Ir. Hary Soeyanto, kepala Bappeda Sampang, mengatakan pembangunan POLTERA pada tahun 2014, bersumber dari APBN 20 miliar dan APBD 4 miliar. Dengan rincian dana 20 miliar akan dibangun gedung tiga lantai, sedangkan dana APBD 4 milyar untuk pembangunan tiang pancang laboraturiun, power Hause, dan tandon air.
Sementara Ansori selaku Direktur Kampus Poltera Sampang yang saat ini menjadi salah satu dosen di ITS Surabaya, saat dikonfirmasi melalui melalui nomor telepon pribadinya, tidak ada jawaban. [lis]
Keterangan Foto : Proyek pembangunan Poltera melebihi batas waktu kontrak. [nurkholis/bhirawa]
